Translate

Sabtu, 25 Juni 2016

Renungan

RENUNGAN

Seorang ayah memiliki 4 orang anak,
ayah tsb meminta anak2nya utk pergi ke hutan melihat sebuah pohon pear dlm kurun wkt yg berbeda.

Anak ke 1 pd bulan januari, anak ke 2 pd bulan april, anak ke 3 pd bulan juli,
anak ke 4 pada bulan oktober.
Stlh pulang dari hutan, masing-masing anaknya memberi laporan yg berbeda.

Anak pertama, “Pohon pear adl pohon yg merangas, jelek dan batangnya bengkok.

Anak kedua,“Pohon pear adl pohon yg dipenuhi kuncup2 hijau yg menjanjikan’.

Anak ketiga, “Pohon pear adl pohon yg dipenuhi dgn bunga2 yg menebarkan bau yg harum”.

Anak keempat “Pohon pear adl pohon yg penuh dgn buah yg matang dan ranum”.

Di akhir tahun, sang ayah berkata bhw kpd keempatnya .

“Semuanya benar, hanya saja kalian melihat di wkt yg berbeda”.

Lalu sang ayah berpesan,

“Mulai skrg jgn pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa saja.”

LIHATLAH PROSES HIDUP SEBAGAI KESATUAN UTUH, ADA SUKA, DUKA, TAWA, TANGIS, SEDIH DAN BAHAGIA

Ketika kita sdg mengalami masa2 sulit, segalanya terlihat tdk menjanjikan, bnyk kegagalan dan kekecewaan, jgn cepat menyalahkan diri sendiri apalagi pada org lain bahkan berkata bhw kamu tdk mampu, bodoh dan bernasib sial atau apapun semacamnya.

Ingatlah, kita berharga di mata TUHAN.
Tdk ada istilah “nasib sial” bagi orang beriman!
Kerjakan dgn ikhlas apa yg menjadi bagian kita.

BANYAK ANAK KUNCI YANG HARUS KITA GUNAKAN SALAH SATUNYA ADALAH KESABARAN.

Jika kita tdk bersabar ketika berada di januari, maka kita akan kehilangan bln april dan juli yg menjanjikan harapan, lalu secara otomatis pula kita tdk akan menuai hasil di bulan oktober.

“KEGELAPAN MALAM TDK SETERUSNYA BERTAHAN, ESOK PASTI AKAN DATANG FAJAR YANG MENGUSIR KEGELAPAN ”. 

Ya... Selalu ada harapan bagi orang yg mau bertahan.

Tetap semangat jangan pernah menyerah...Andalkan Tuhan..! Amin.