Translate

Senin, 17 Oktober 2016

Hanya memberi

RENUNGAN:
"Hanya Memberi"
👉 Banyak cara orang bisa memberi, jika orang mau memberi; diantaranya memberi itu berupa pandangan atau pemikiran, tenaga, waktu mau pun materinya.
👉 Namun yang terpenting dalam memberi adalah, orang melalukan hanya untuk memberi; bukan karena apa, dan bukan berharap dapat apa.
👉 Hanya memberi berarti ketulusan, bagaikan sifat bulan; yang selalu memberi cahaya terang, tanpa berharap imbalan.
👍 Memberi dengan tulus benih kedamaian.
👍 Memberi berarti mendapatkan kesempatan.
👍 Memberi itu memproses milik sementara menjadi milik yang sebenarnya.
👍 Memberi adalah sebab kemakmuran dan kebahagiaan.


Kemuliaan terlahir sebagai manusia

Kemuliaan Terlahir sebagai Manusia :

1. Bersyukurlah bahwa sangat sulit terlahir sebagai manusia;
Ada begitu banyak mahkluk hidup (manusia, hewan/binatang, dsb) yang ada di bumi ini, namun kita dapat terlahirkan sebagai manusia.
Jika dapat diumpamakan, peluang terlahir sebagai manusia bagaikan jumlah debu yang kita ambil dengan kedua ujung jari tangan kita, sedangkan peluang tidak terlahir sebagai manusia bagaikan jumlah debu yang ada di bumi ini.
Meskipun jumlah manusia cukup banyak, namun jumlah makhluk hidup lainnya (hewan/binatang/dsb) sangatlah jauh lebih banyak lagi).


2. Bersyukurlah bahwa kita masih bertahan hidup sampai saat ini;
Banyak yang tidak memiliki keberuntungan ini. Ada yang sudah meninggal saat didalam kandungan, saat lahir, baru balita, remaja, dewasa, baik terkena penyakit, bencana atau musibah.

3. Bersyukurlah bahwa kita lahir di negara yang aman, damai dan cukup sandang pangan.
Banyak yang tidak memiliki keberuntungan ini misalnya lahir di negara yang sedang perang, atau terkena musibah kelaparan, dsb.


4. Bersyukurlah bahwa kita lahir umumnya dengan keadaan indra yang lengkap; Setidaknya mata bisa melihat, telinga bisa mendengar, pikiran untuk membedakan yang baik dan yang tidak baik, yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

Renungkan dan sadarilah Kemuliaan Terlahir sebagai Manusia ini.
Kehidupan manusia pun bagaikan embun yang sangat cepat berlalu (Kehidupan kita hanyalah sementara, kematian kapan saja dapat datang menjemput). Pergunakanlah sisa waktu kita yang begitu berharga menjadi manusia ini untuk kebaikan, kebahagiaan dan kedamaian manusia (dan seluruh makhluk hidup) lainnya.
Inilah praktik menjadi Manusia Seutuhnya.

Terima kasih telah berbuat baik dengan share renungan ini. 😊