Translate

Senin, 30 November 2020

Kisah Sumpit Panjang

# KISAH SUMPIT PANJANG #

Ada sebuah cerita China kuno tentang seorang pria yang akan segera meninggal.

Dia ingin sekali tahu seperti apa Neraka dan Surga itu.

Lantas dia mengunjungi seorang tua bijak di desanya dan memohon petunjuk tentang seperti apa NERAKA dan SURGA.

Orang bijak itu mengajaknya ke sebuah rumah makan unik yang ada di desanya

Dimana di rumah makan itu menyediakan semua masakan lezat dengan gratis dengan syarat hanya boleh makan dimeja khusus dengan peralatan khusus.

Meja khusus itu adalah meja yang berukuran besar, dengan segala makanan enak terhidang diatasnya dan sepasang sumpit dengan ukuran sepanjang hampir 1 meter untuk mengambil makanan yang berada ditengah meja makan besar itu.

Pria itu melihat beberapa orang yang lapar (rakus karena makanan itu gratis) mencoba mengambil makanan sebanyak-banyaknya, namun mereka kesulitan saat akan menyuapkan ke mulutnya masing-masing menggunakan sumpit panjang itu. 

Karena emosi, setiap orang yang berada dimeja itu mengeluarkan sumpah serapah dan makian sehingga ramai lah ruang makan itu dengan segala macam hujatan, bahkan tak jarang mereka ada yang berkelahi satu dengan yang lain.

Kata pria, "Aku sudah mengerti seperti apa neraka itu, sekarang tunjukan kepadaku seperti apa itu surga"

Lalu orang bijak itu mengajaknya ke ruang yang lain, dengan kondisi yang sama dengan yang sebelumnya, meja besar dan tentu sumpit yang sama panjang nya hampir 1 meter.

Namun, begitu masuk pria itu melihat semua orang yang sedang duduk makan terlihat bahagia, tertawa dan bercanda, tidak terdengar sedikitpun makian dan sumpah serapah seperti diruang sebelumnya.

Pria itu bertanya "Mengapa disini semua orang bahagia, padahal mereka mendapatkan Sumpit nya sama panjang  dengan ruang yang lain? 

Mereka bisa makan dengan tenang dan kenyang tidak seperti ruangan yang sebelumnya"

Lalu, pria itu melihat mereka yang duduk dimeja besar itu saling menyuapkan makanan dari yang satu kepada yang lain dengan sumpit yang panjang itu,

Saling memberi makan satu dengan yang lain, tidak terlihat sedikitpun rebutan makanan yang dihidangkan.

Orang bijak itu lalu menjawab begini:

"Jika kamu ingin merasakan surga di bumi, berusahalah membantu mereka yang kekurangan dan mereka yang membutuhkan, 

karena SURGA sedemikian sederhana,

SYARATNYA HANYA BERBAGI dan MELAYANI.

Ya, SURGA itu sangat sederhana, mau berbagi dan melayani satu dengan yang lain

Dan jika kamu ingin juga merasakan NERAKA di bumi, sering-seringlah EGOIS dan tidak mau berbagi,
fokuslah kepada kesenangan dan kepentingan sendiri, sehingga frustasi, amarah dan kebutaan mata hati akan menguasai dirimu"

   SEMOGA BERMANFAAT .

       Source  : Alex Lie

Na Cha San Tai Zi bersabda


Na Cha San Tai Zi bersabda : 

Mengapa bisa terlahirkan sebagai hewan, dikarenakan saat terlahir sebagai manusia, dia tidak bisa menunaikan “kewajiban” sebagai manusia, serakah akan harta orang lain, sangat iri hati, menyukai kehidupan yang bermewah-mewah, kecurigaannya sangat besar, juga suka mencelakai orang lain, berhati jahat, serakah akan keindahan….semua pikirannya diletakkan pada 6 akar, mata, telinga dan mulut selalu melakukan kejahatan, Karena 6 akarnya tidak jernih, maka hanya dapat terlahirkan sebagai hewan.

Terlahirkan sebagai hewan sangat mengenaskan, waktu hidup di dunia manusia tidak berbuat baik, setelah meninggal harus ke neraka diadili oleh raja neraka, setelah dihitung dosa karmanya, akhirnya diputuskan bahwa dia hanya dapat dilahirkan kembali sebagai tubuh hewan, barulah dapat membayar hutang karmanya, barulah dapat melunasi dosa karmanya, maka dihukum terlahir kembali sebagai hewan, yang harus menerima balasan karma dan menjalani penderitaan di dunia, keempat kakinya menghadap tanah, jalan dengan punggung yang menghadap langit, dikarenakan pada saat sebagai manusia hidup di dunia banyak melakukan hal-hal yang mengingkari asas Tuhan, semasa hidup di dunia berbuat tidak selayaknya manusia, maka akan reinkarnasi sebagai hewan.

Oleh karena itu kakak adik yang masih belum menjadi vegetarian, jangan lagi mengkonsumsi hewan-hewan yang terbang di udara, yang merangkak di daratan dan yang renang di dalam air, baikkah? 

Bagi kakak adik yang sudah bervegetarian harus sering mendengarkan hakekat kebenaran, setelah mendengarkan hakekat kebenaran baru dapat menjelaskannya, kelak baru dapat membimbing keluarga kalian, kakak adik, family dan teman baik, belajarlah untuk menjelaskan. Dalam satu keluarga jangan hanya anda seorang yang vegetarian, anda juga harus membimbing agar orang-orang yang ada di sekeliling anda segera bervegetarian, sekeluarga sama-sama membina diri, sama-sama melunasi hutang karma.

Semua makhluk hidup, hewan saat mati sangatlah menderita, kakak adik tidak melihat langsung bagaimana jeritan para hewan saat disembelih, setiap orang sudah seharusnya mempunyai hati yang welas asih. Kalian tidak melihat langsung bagaimana sosok hewan saat disembelih, daging yang kalian beli dari super market, tak nampak betapa mengerikan saat hewan-hewan itu dibunuh, sebenarnya kalian sudah bisa membayangkan pemandangan itu, tidak harus melihatnya sendiri!

Hewan juga termasuk makhluk hidup, hewan juga merupakan sebuah jasmani, hanya jasmaninya tidak berbentuk manusia, tapi berbentuk hewan, sebenarnya mereka adalah manusia yang tubuhnya berbentuk hewan, lalu dimakan oleh manusia lagi, ini berarti manusia makan manusia! Makan manusia yang berbentuk hewan, ini tidak seharusnya, ini melanggar asas langit dan bumi.

Lagi pula, hewan itu sendiri juga mempunyai hutang karma mereka sendiri, mereka juga bisa sakit, jasmaninya juga mempunyai system pencernaan, sistem pembuangan, sama dengan jasmani manusia, oleh Karena itu, jika kakak adik makan mereka, berarti bakteri , racun dan virus yang ada dalam tubuh mereka, semuanya kalian makan masuk ke dalam tubuh kalian, oleh Karena itu, jangan makan daging makhluk hidup lagi.

     Source : David The