Translate

Kamis, 31 Maret 2016

Hidup adalah Kesempatan



Hidup adalah kesempatan.
Hidup adalah peluang untuk berbuat sesuatu dan menjadi lebih baik.
Karena sejatinya hanya perbuatanlah yang menjadi milik kita sesungguhnya.

Jangan berpikir keras tentang masa lalu, karena hanya akan membawa kesedihan.
Jangan berpikir terlalu banyak tentang masa depan, karena itu hanya akan membawa kecemasan.
Tapi hiduplah saat ini dan jalanilah dengan benar agar masa depan menjadi cerah.

Saya belajar diam dari banyaknya bicara
Saya belajar sabar dari kemarahan
Saya belajar mengalah dari keegoisan
Saya belajar mandiri dari ketergantungan
Dan saya belajar tegar dari setiap kegagalan.

Orang yang bisa menerima kenyataan, dia adalah orang yang dewasa.
Orang yang bisa menerima kegagalan, dia adalah orang yang mau belajar.
Orang yang bisa menerima kekurangan, dia adalah orang yang punya kelebihan.

Jika kita bisa memahami semua hakekat kehidupan ini dan mampu mengendalikan diri, maka kita akan merasakan hadirnya kebahagiaan dari hal-hal yang sederhana.

Semua orang sangat mendambakan kedamaian, tetapi kedamaian tak akan hadir dalam dirinya sebelum mereka bisa berdamai dengan diri mereka sendiri.

Keyakinan yang teguh adalah Pondasi Kehidupan.
Kebajikan yang Tulus adalah kunci untuk meraih Kebahagiaan.
Kebijaksanaan yang Agung adalah Jalan Mulia yang membawa Kedamian.

Kecerdasan tertinggi adalah membuang keakuan,
pengendalian tertinggi adalah mengendalikan emosi dan,
kemulian tertinggi adalah menguasai pikiran sendiri.

Sebagian orang menyembunyikan kejahatannya. Namun, jika seseorang memiliki rasa malu dan takut dengan kejahatan, maka tidak perlu takut dan menyembunyikannya lagi.

Orang bijaksana adalah orang yang bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan dan tidak suka menyalahkan orang lain, bahkan dia hanya mengarahkan telunjuknya pada dirinya sendiri.


Namo Buddhaya

Senin, 28 Maret 2016


Renungkanlah...!!!
• Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang orang tuamu, ketahuilah di luar sana ada seorang anak yang berdoa dan menangis meminta kesembuhan atas penyakit orang tuanya.

Ketika engkau lelah dan mengeluh tentang sekolahmu, ingatlah akan anak-anak yang menginginkan untuk melanjutkan sekolah, namun tidak memiliki biaya untuk itu.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami / isteri / pasanganmu, ingatlah akan seseorang yang menangis memohon diberikan pasangan hidup.

Ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan pada saat nya kelak kita harus menghadap pengadilan sesudah kita meninggal.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi meninggalkan keluarga dan kerabatnya tanpa sempat bertobat akan dosa-dosanya.

Ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu karena engkau masih diberikan kesempatan hidup dan masih ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah, dan isilah hidup ini dengan sesuatu yang bermanfaat untuk umat manusia.

Nikmatilah dan lakukan yang Terbaik dalam Setiap Detik Dalan Hidupmu, kerena Kehidupan kita saat ini Tidak akan Pernah Terulang lagi...!!!
-
Namaste Sotthi Hotu... _/|\_
Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā

Seujung Kuku



SEUJUNG KUKU 


Ada seorang Istri memberikan tantangan kepada Suaminya untuk hidup tanpa dirinya.

Dia minta kepada Suaminya untuk tidak ada komunikasi sama sekali diantara mereka selama sehari saja.

Si Istri berkata kepada Suaminya itu, “Bila Kamu bisa melewati itu, Aku akan mencintaimu selamanya”.
-
Dan sang Suami pun setuju. Dia tidak sms atau telpon Istrinya selama seharian.

Tanpa Dia ketahui bahwa Istrinya hanya memiliki waktu 24 jam untuk hidup, karena Dia terkena penyakit kanker.

Keesokan harinya sang Suami itu pulang ke rumah.

Air matanya pun tiba2 menetes melihat Istrinya sudah terbaring dengan surat ditangan yang bertuliskan :
-
“Kamu Berhasil Sayang, bisakah Kamu lakukan itu setiap hari nantinya ??”
-
Renungan :

Jangan pernah kehilangan kontak dengan seseorang yang anda cintai 
Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari
berikutnya, atau hari setelah itu 
Bahkan “satu hari atau selamanya. Sebelum pagi tiba anda tidak tahu bahwa seseorang sudah tidak ada lagi ….” °

Dan ingatlah....;
Jangan Cintai Seseorang Setinggi Langit Karena Langit Bisa Runtuh.

Jangan Cintai Seseorang Sedalam Lautan Karena Lautan Bisa Surut.

Jangan Cintai Seseorang Sebesar Dunia Karena Dunia Bisa Hancur.

Cukup Cintai Seseorang Seujung KuKu saja, walau kecil, walau selalu dipotong, KuKu Akan Selalu Tumbuh kembali ....

Sabtu, 26 Maret 2016

Renungan untuk kita semua....
Suatu ketika Margaret, istri John Maxwell (motivator top dunia) menjadi pembic ara di seminar ttg "Kebahagiaan". Maxwell, sang suami duduk mendengarkan di bangku paling depan.

Selesai ceramah, pd sesi tanya jawab, seorang ibu mengacungkan tangannya & bertanya, "Mrs. Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"
-
Seluruh ruangan langsung terdiam. Margaret tampak berpikir sejenak & kemudian menjawab, "Tidak..."
-
Seluruh hadirin terkejut.
-
"Tidak..." katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia".
-
Hadirin langsung menoleh ke arah Maxwell. Maxwell juga me-noleh2 mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat2 keluar. Kemudian, Margaret melanjutkan, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi & mabuk. Ia seorang suami yang setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."
-
Seorang yang hadir bertanya, "Mengapa?"
-
Jawabnya, "Karena TIDAK ADA SEORANG PUN DI DUNIA INI YG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBAHAGIAANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI."
-
Margaret menjelaskan, "Tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri. Kamulah yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu selalu bersyukur, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, selalu berbuat baik, tidak punya musuh, kamu tidak akan merasa sedih.

Pola pikir kitalah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar.

Bahagia tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, cantik istrimu/gagah suamimu, atau sesukses apa hidupmu.

Bahagia adalah PILIHAN

Always happy and happy always. hari ini kita mau bahagia atau tidak... adalah pilihan kita sendiri.

Hanya Perbuatan Baik Yang Mampu Melindungi Kita

➤ Hanya Perbuatan Baik yang Mampu Melindungi Kita.

Dengan mengerti akan ajaran Dhamma, kita mengetahui bahwa segala sesuatu yang terjadi memiliki sebab dan akibat.

Dengan mengerti akan ajaran Dhamma, Dhamma akan melindungi kita dari perbuatan yang buruk yang berawal dari pikiran-pikiran buruk.

Dengan mengenal Dhamma membuat kita mengenal meditasi, sedangkan latihan meditasi akan melindungi kita dari pikiran-pikiran yang buruk.

Tidaklah mungkin perbuatan buruk timbul dari pikiran yang baik, dan juga sebaliknya.

Saat perbuatan buruk berbuah, bahkan para dewa pun tak mampu melindungi pelaku perbuatan buruk.

Hanya perbuatan baiklah yang mampu melindungi kita dari perbuatan buruk.

Namun buah perbuatan buruk masih bisa terjadi bahkan pada orang yang rajin melatih diri dan banyak berbuat baik. 
Bisa saja orang itu difitnah atau rumahnya mengalami kebakaran, misalnya.

Lalu apa yang melindungi dirinya? saat kita mengalami buah perbuatan buruk, bersikaplah “Rapopo”. (tidak apa-apa)
-
Kita harus ikhlas menerimanya karena segala sesuatu tidak kekal.

Tubuh jasmani saja mengalami perubahan, apalagi harta duniawi. 
Semua terkena perubahan, tak peduli agama apa pun yang kita anut.

Dhamma memang tidak mampu melindungi kita dari kebakaran, 
bencana dan lain-lain, namun Dhamma mampu menghentikan penderitaan.

Ketika kita berbuat baik, kita jangan mengharapkan buah karma baik, 
karena kondisi ini adalah kebijaksanaan kecil.

Dalam melakukan perbuatan baik hendaknya kita menganggap sebagai praktek melepas, itulah kebijaksanaan yang lebih tinggi.

Dhamma yang kita jalankan akan melindungi kita dalam beberapa lapis, 
yaitu melindungi kita dari : ☞ vicikiccha (keragu-raguan), ☞ akusala kamma (perbuatan buruk), ☞ akusala kamma vipaka (buah perbuatan buruk), dan penderitaan.
-
Dhamma bukan saja melindungi kita berlapis-lapis, namun juga menghantarkan kita menuju kemajuan dan kesejahteraan.
-
( Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera )

Jumat, 25 Maret 2016

Bagi seorang Buddhis, cara berdoa yang benar bukanlah dengan meminta dan memohon pada dewa-dewi meskipun hal itu tidak dilarang.

Sang Buddha sangat memaklumi cara umat Awam yang masih terikat kehidupan duniawi. Setiap manusia mengharapkan kesejahteraan bagi dirinya sendiri dan kebahagiaan keluarganya. °

Setiap orang mendambakan kehidupan yang bahagia. Tidaklah salah jika mereka berdoa bagi kebahagiaannya dengan memohon para dewa untuk melindungi dan melimpahkan kebahagiaan bagi keluarganya.

Tetapi perlu diingat bahwa para dewa-dewi adalah makhluk yang hidup dalam kebahagiaan surgawi. Mereka memang dapat membantu manusia, seperti halnya manusia yang saling tolong-menolong, tetapi masih dalam batasan-batasan tertentu, dan semuanya kembali kepada apakah kita memiliki simpanan karma baik yang memungkinkan kita untuk ditolong oleh para dewa tersebut, seperti halnya dokter yang bisa mengobati penyakit kita selama ada obat dan selama penyakit kita masih dapat disembuhkan, serta disiplin kita sendiri untuk memenuhi Anjuran dokter.

Dalam berdoa, kita tidak perlu bertele-tele atau panjang-panjang. Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Kuasa, jikalau Ia memang ada, maka Ia sudah mengetahui sejak semula apa yang paling kita harapkan karena sifat Ke-MahaTahu-anNya, dan Ia berkuasa atas doa-doa kita karena sifat ke-MahaKuasa-anNya.

Berdoalah jika hal itu dapat lebih menenangkan diri kita atas masalah-masalah yang kita hadapi. Katakan kepada Tuhan bahwa kita percaya bahwa Dia sudah mengetahui apa yang paling kita harapkan, sehingga kita tidak perlu curhat panjang-lebar, buang-buang waktu, kecuali kita percaya bahwa Tuhan tidak tahu kebutuhan kita sebelum kita menceritakannya. Oh, Tuhan, Kau tahu yang kumau!
-
Sekalipun kita tidak percaya keberadaan Tuhan, hal itu tidaklah terlalu bermasalah. Bahkan seorang Buddhis dituntut untuk menjadi mandiri.

Seorang Buddhis yang sudah lebih jauh pemahamannya tentang hukum karma sangat yakin bahwa segalanya tergantung kepada diri sendiri.
Tidak ada kekuatan eksternal yang mampu menghalangi proses kerja hukum ini bahkan seorang Buddha sekalipun tidak memiliki kuasa untuk mengatur hukum kehidupan ini.
Setiap manusia harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada diri sendiri atas segala yang dikerjakannya. Karena dia sendiri yang berbuat, dia sendiri pula yang harus bertanggung-jawab.

Dalam konteks ini, Tuhan ada atau tidak mengawasi kita, seseorang tetap harus berbuat yang baik dan menghindari yang jahat karena adanya hukum moral yang bekerja di alam semesta ini yang berlaku universal.
Seperti halnya setiap orang hendaknya mematuhi peraturan bukan karena ada polisi tetapi karena ada hukum yang mengatur setiap pelanggaran.

Sang Buddha mengajarkan kita untuk bermeditasi dengan instropeksi ke dalam diri, mengalahkan keinginan-keinginan kita sendiri yang disebabkan oleh keakuan.
Jika kita sudah dapat sampai tahap ini, berdoa tidaklah penting lagi karena kita menyadari bahwa segala penderitaan sesungguhnya berasal dari dalam diri sendiri dan oleh karena itu harus dibasmi dari akar-akarnya, yakni dari dalam diri sendiri, bukan dengan memohon perlindungan eksternal.

Tidak seorang pun dapat menyelamatkan yang lain, bahkan seorang dewa brahma sekalipun tidak dapat membebaskan kita dari penderitaan samsara (arus kelahiran kembali)! Hanya oleh diri sendirilah pembebasan mutlak Nibbana dapat dicapai melalui usaha yang gigih seperti yang telah dicapai oleh Sang Buddha.
-
"Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang ternoda. Oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri; tak seorang pun dapat menyucikan orang lain."
-
(Sutta Pitaka, Khuddaka Nikaya: Dhammapada, 165)

Orang Kuat

Ada SUARA yang tidak terdengar oleh telinga, itulah SUARA HATI.

Ada BENTUK yang tidak terlihat oleh mata, itulah PIKIRAN.

Ada AROMA yang tidak tercium oleh hidung, itulah KEBAJIKAN.

Ada RASA yang tidak terkecap oleh lidah, itulah KETULUSAN.

Ada SENTUHAN yang tidak teraba oleh kulit, itulah KASIH SAYANG.

Ada KONDISI BATIN yang tidak terpikir oleh pikiran, itulah KESADARAN.

Orang yang KUAT adalah:
- Orang yang DAPAT BERSERAH saat kekuatiran datang;

- Orang yang DAPAT MENGENDALIKAN DIRI saat amarah menyerang;

- Orang yang DAPAT BERSYUKUR di saat kekecewaan tak kunjung reda;

- Orang yang DAPAT TERSENYUM pada saat terluka.

- Orang yang DAPAT BANGKIT saat terjatuh.

Jika dalam hidup ini kita selalu:
• Memancarkan CINTA KASIH, maka kita akan diSAYANGI.

• BERMURAH HATI, maka kita pun akan MURAH REJEKI.

• BERWELAS ASIH, maka di manapun kita akan TERLINDUNGI.

• JUJUR, maka kita akan menjadi org yg DIPERCAYA.

• RENDAH HATI, maka kita akan menjadi org yg DISEGANI.

• SEMANGAT, maka kita akan selalu MENGINSPIRASI.

• BIJAKSANA, maka kita akan banyak meraih SIMPATI

Hidup ini singkat, jangan digunakan untuk berdebat, lebih baik jaga martabat agar hidup menjadi berkat.

Jatuh Cinta dan Membangun Cinta


JATUH CINTA & BANGUN CINTA
Mengapa org menikah?

K a r e n a mereka jatuh cinta.

Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia?

Apakah karena jatuh cinta?

Bukan,
T a p i mereka terus bangun cinta.

Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa;

T a p i bangun cinta itu perlu waktu seumur hidup.

Mengapa jatuh cinta gampang?
K a r e n a saat itu kita buta, bisu & tuli terhadap keburukan pasangan kita.

T a p i saat memasuki pernikahan,
tak ada yg bisa di tutupi lagi.

Dgn interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu,
semua belang tersingkap.

Di sini letak perbedaan jatuh cinta & bangun cinta.

Jatuh cinta dalam keadaan menyukai,
n a m u n bangun cinta di perlukan dalam keadaan jengkel.

Dalam keadaan jengkel,
cinta bukan lagi berwujud pelukan,

m e l a i n k a n berbentuk itikad baik memahami konflik & ber-sama² mencari solusi yg dapat di terima semua pihak.

Cinta yg dewasa tak menyimpan uneg²,
w a l a u ada beberapa hal peka untuk bisa di ungkapkan,
seperti masalah keuangan, ortu & keluarga.

N a m u n sepeka apapun masalah itu,
perlu di bicarakan agar kejengkelan tidak berlarut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan.

Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri,
mereka akan saling melukai.

Jika di biarkan berlarut,
mereka bisa saling memusuhi & rumah tangga sudah berubah,
bukan surga lagi t a p i neraka.

Apakah kondisi ini bisa di perbaiki?

Tentu saja bisa,
saat masing² mengingat komitmen awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup?

Kalo memang mencari teman hidup,
kenapa sekarang malah bermusuhan?

Mencari teman hidup memang di mulai dgn jatuh cinta,

t a p i sesudahnya,
porsi terbesar adalah membangun cinta,

s e h i n g g a kedua pihak bisa :

Mendengarkan,

Menghargai,

Memahami,

Mengalah, & Menopang.
-
"Jika menjalani setiap hari seolah itu adalah hari terakhirmu
Kau akan menumbuhkan rasa hormat yg tajam terhadap waktu."
-Napoleon Hill

Angam Suka Menilai




ANGAN SUKA MENILAI ...
Seorang Guru ditanya tentang DUA keadaan manusia oleh seorang muridnya..
-
1. Seorang Manusia yg rajin sekali sembahyang, namun sangat sombong, angkuh dan selalu merasa paling suci.

2. Seorang Manusia yg tak pernah BAHKAN sekalipun sembahyang namun akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan cinta dengan sesama.

Lalu Sang Guru menjawab :
"Kedua-duanya BAIK."
°

Boleh jadi suatu saat MANUSIA yg rajin sembahyang NAMUN sombong, angkuh dan sok paling suci MENEMUKAN
kesadaran tentang karakter buruknya itu.
Dan dia mampu MEMPERBAIKI dirinya sendiri MAKA dia akan menjadi pribadi yg baik lahir dan batinnya.

Dan MANUSIA yg kedua bisa jadi sebab kebaikan hatinya, HUKUM ALAM Memberinya PENCERAHAN SEHINGGA ia menjadi rajin sembahyang yg juga MEMILIKI kebaikan lahir dan batin.

Kemudian MURID tersebut bertanya lagi, lalu siapa yg tidak baik
kalau begitu ???
-
"Yang TIDAK BAIK ITU, adalah kita.
ORANG yg selalu mau MENILAI orang lain, namun LALAI menilai diri sendiri".
Sang Guru menjawab.

Senin, 21 Maret 2016

Kunci Kebahagian

  • KUNCI KEBAHAGIAAN ...
    Dalam hati setiap orang terdapat sebuah “kunci kebahagiaan”, namun tanpa disadari kita sering menyerahkan pengelolaan kunci itu kepada orang lain. °

    Seorang wanita mengeluh, “Hidupku tidak bahagia, karena suamiku sering dinas luar jarang berada di rumah.” Dia menempatkan kunci kebahagiaannya ke dalam genggaman tangan suaminya.
    °

    Seorang mama berkata, “Anakku tidak pernah mau menurut, selalu membuatku marah.” Dia menyerahkan kunci kebahagiaannya ke dalam genggaman tangan anaknya.
    °

    Lelaki mungkin berucap, “Atasanku tidak menghargaiku, aku depresi jadinya.” Kunci kebahagiaan ini disodorkannya ke dalam genggaman tangan bosnya.
    °

    Ibu mertua berkata, “Menantuku tidak berbakti, nasibku malang sekali!”
    Anak muda berjalan keluar dari toko alat tulis sambil berkata, “Pelayanan pemilik toko itu payah sekali, bikin keki sekali!”
    °

    Semua orang ini mengambil keputusan yang sama, yaitu membiarkan orang lain mengendalikan perasaan hati mereka.
    °

    Ketika kita mengizinkan orang lain mengendalikan emosi kita, kita akan beranggapan bahwa kita adalah korban bulan-bulanan orang lain, kita merasa tidak berdaya terhadap kondisi yang kita hadapi sekarang ini, alhasil satu-satunya pilihan yang bisa kita ambil hanyalah mengeluh dan marah.
    °

    Selain mulai menyalahkan orang lain, kita juga menyebarkan informasi: “Aku begitu menderita, itu karena ulahmu, kamu harus bertanggung jawab atas penderitaanku ini.”
    °

    Di saat itulah kita membebankan tanggung jawab yang sangat besar kepada orang-orang di sekitar kita, yaitu meminta mereka untuk bisa menggembirakan kita.
    Kita seakan-akan mengakui bahwa kita tidak bisa mengendalikan diri sendiri, kita hanya jadi orang malang yang hidup di bawah kendali orang lain.


  • Orang-orang tidak suka atau bahkan takut bergaul dengan orang seperti ini.

    Seorang yang dewasa pemikirannya akan meletakkan kunci kebahagiaannya dalam genggaman tangannya sendiri, dia tidak mengharapkan kebahagiaan dirinya berasal dari orang lain, 
    justru dialah yang membawakan kegembiraan dan kebahagiaan kepada orang lain. 
    Emosinya stabil, dia adalah penentu kebahagiaan dirinya sendiri, bisa bergaul dengan orang seperti ini adalah sebuah kegembiraan, bukan tekanan.

    Di manakah kunci kebahagiaanmu? Berada dalam genggaman tangan orang lain? Segeralah ambil kembali kunci itu!
    -
    快乐的钥匙

    每人心中都有把「快乐的钥匙」,但我们却常在不知不觉中把它交给别人掌管。
    一位女士抱怨道:「我活得很不快乐,因为先生常出差不在家。」她把快乐的钥匙放在先生手里。

    一位妈妈说:「我的孩子不听话,叫我很生气!」她把钥匙交在孩子手中。
    男人可能说:「上司不赏识我,所以我情绪低落。」这把快乐钥匙又被塞在老板手里。

    婆婆说:「我的媳妇不孝顺,我真命苦!」
    年轻人从文具店走出来说:「那位老板服务态度恶劣,把我气炸了!」
    这些人都做了相同的决定,就是让别人来控制他的心情。
    当我们容许别人掌控我们的情绪时,我们便觉得自己是受害者,对现况无能为力,抱怨与愤怒成为我们唯一的选择。

    我们开始怪罪他人,并且传达一个讯息:「我这样痛苦,都是你造成的,你要为我的痛苦负责!」
    此时我们就把一重大的责任托给周围的人,即要求他们使我们快乐。
    我们似乎承认自己无法掌控自己,只能可怜的任人摆布。
    这样的人使别人不喜欢接近,甚至望而生畏。

    但一个成熟的人握住自己快乐的钥匙,他不期待别人使他快乐,反而能将快乐与幸福带给别人。他的情绪稳定,为自己负责,和他在一起是种享受,而不是压力。
    你的钥匙在那里?在别人手中吗?快去把它拿回来吧!
Kelebihan Agama Buddha Yang Patut Dibanggakan - Buddha.id, Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak Benua India dan meliputi beragam tradisi kepercayaan. Buddha sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu " Budh " yang berarti ' menjadi sadar, kesadaran sepenuhnya, bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati mematuhi.

Lebih tepatnya Buddha berarti seseorang yang telah mencapai penerangan atau pencerahan sempurna dan sadar akan kebenaran serta alam semesta. Sebagai refrensi utama karena di dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Pitaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Pitaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu), dan Abhidhamma Pitaka (ajaran hukum metafisika dan psikologi)

Buddha diagungkan bukan karena kekayaan, keindahan, atau lainya. Beliau diagungkan karena kebaikan, kebijaksaan, dan pencerahan-NYA. Buddha sendiri sebagai sebuah agama yang memiliki beberapa kelebihan. Apa saja itu ? Berikut ulasan nya.

1. Agama Buddha adalah agama yang suci

Dalam agama Buddha tak ada pertumpahan darah. Agama Buddha tidak menyebabkan peperangan. Bahkan Buddha sendiri melarang penyebaran ajaran-NYA  melalui senjata dan kekerasan.

2. Agama Buddha adalah agama yang damai dan tanpa monopoli kedudukan

Buddha mengatakan bahwa semua makhluk harus dianggap sebagai saudara. Buddha juga mengajarkan umatnya untuk tidak menjadi musuh orang-orang tak seagama ataupun menganggap mereka sebagai orang yang berdosa. Dalam agama buddha, setiap orang memiliki hak yang sama untuk mencapai kedudukan yang tinggi. dengan kata lain setiap orang dapat mencapai kebuddhan.

3. Buddha mengajarkan belas kasih yang Universal

Buddha mengajarkan kita untuk menebar kasih sayang dan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa terkecuali. Kasih sayang dan cinta kasih harus dipancarkan kepada semua makhluk hidup termasuk hewan sekecil apapun.

4. Dalam ajaran Buddha, Tidak seorang pun diperintahkan untuk percaya

Sang Buddha tidak pernah memaksa seseorang untuk mempercayai ajaran-Nya. Semua adalah pilihan sendiri tergantung pada hasil kajian masing-masing individu. Buddha bahkan menyarankan " jangan percaya apa yang kukatakan padamu samapai kamu mengkaji dengan kebijaksanaan kamu sendiri secara cermat dan teliti apa yang kukatakan " Jadi jelas ajaran Buddha memberikan kemerdekaan  atau kebebasan berpikir.

5. Ajaran Buddha tidak membedakan kasta

Buddha mengajarkan bahwa setiap manusia adalah sama. Manusia dapat baik atau jahat bukan karena kasta atau status sosial, bukan pula percaya atau menganut satu ajaran agama. Buddha memandang seseorang baik atau jahat karena perbuatan nya.

6. Agama Buddha mengajarkan Hukum Sebab Akibat

Buddha mengajarkan segala sesuatu muncul karena ada sebab. Tidak satupun muncul tanpa alasan. Kebodohan, ketamakan, keuntungan, kedudukan, pujian ,kerugian, penghinaan,celaan, penderitaan semua adalah akibat dari apa yang anda tabur.

Nahh, sekian dulu ya arikel mengenai kelebihan-kelebihan agama Buddha. semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. terima kasih.

Namo Buddhaya..!!