Translate

Senin, 21 Maret 2016

Perumah tangga Anāthapiṇḍika mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepadanya, dan duduk di satu sisi. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepadanya:

“Perumah tangga, ada lima hal ini yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. Apakah lima ini? Umur panjang, perumah tangga, adalah diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. Kecantikan … Kebahagiaan … Kemasyhuran … alam surga adalah diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini. Ini adalah kelima hal yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini.<1022>

“Kelima hal ini, perumah tangga, yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini, Aku katakan, tidak dapat diperoleh melalui doa-doa atau aspirasi-aspirasi. Jika kelima hal ini yang diharapkan, diinginkan, disukai, dan jarang diperoleh di dunia ini dapat diperoleh melalui doa-doa [48] atau aspirasi-aspirasi, siapakah yang akan kekurangan sesuatu?

(1) “Perumah tangga, siswa mulia yang menginginkan umur panjang seharusnya tidak berdoa demi umur panjang atau bersenang-senang di dalamnya atau [secara pasif] merindukannya.<1023> Seorang siswa mulia yang menginginkan umur panjang harus mempraktikkan jalan yang megarah pada umur panjang.<1024> Karena ketika ia mempraktikkan jalan yang mengarah pada umur panjang, hal itu mengarah pada diperolehnya umur panjang, dan ia memperoleh umur panjang apakah surgawi atau pun manusiawi.

(2) “Perumah tangga, siswa mulia yang menginginkan kecantikan … (3) … yang menginginkan kebahagiaan … (4) … yang menginginkan kemasyhuran seharusnya tidak berdoa demi kemasyhuran atau bersenang-senang di dalamnya atau [secara pasif] merindukannya. Seorang siswa mulia yang menginginkan kemasyhuran harus mempraktikkan jalan yang megarah pada kemasyhuran. Karena ketika ia mempraktikkan jalan yang mengarah pada kemasyhuran, hal itu mengarah pada diperolehnya kemasyhuran, dan ia memperoleh kemasyhuran apakah surgawi atau pun manusiawi.

(5) “Perumah tangga, siswa mulia yang menginginkan surga seharusnya tidak berdoa demi surga atau bersenang-senang di dalamnya atau [secara pasif] merindukannya. Seorang siswa mulia yang menginginkan surga harus mempraktikkan jalan yang megarah menuju surga. Karena ketika ia mempraktikkan jalan yang mengarah menuju surga, hal itu mengarah pada diperolehnya surga, dan ia memperoleh surga.”<1025>

Bagi seseorang yang menginginkan umur panjang, kecantikan, kemasyhuran,<1026>
Pengakuan, surga, keluarga-keluarga mulia,
Dan kesenangan luhur
Mengikuti secara berturut-turut,
Para bijaksana memuji kewaspadaan
Dalam melakukan perbuatan-perbuatan berjasa. [49]

  Dengan menjadi waspada, orang-orang bijaksana
  Aman dalam kedua jenis kebaikan:
  Kebaikan dalam kehidupan ini,
  Dan kebaikan dalam kehidupan mendatang.
  Dengan memperoleh kebaikan,<1027> yang teguh
  Disebut seorang yang memiliki kebijaksanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar