Translate

Selasa, 31 Mei 2016

BELAJAR CHIN CHAI


BELAJAR CHIN CHAI

   πŸŒž Orang tua selalu menasehati kita kalau mau hidup banyak sahabat, relasi publik yang baik, keluarga harmonis, dagangan lancar, dan hidup menjadi santai dan enjoy, maka jadilah orang yang " Chin Chai "

   πŸŒž Chin Chai artinya tidak terlalu banyak perhitungan dan ' Easy Going' lahπŸ˜„...

   πŸŒž Orang yang terlalu perhitungan setiap detik,
otaknya selalu dipenuhi dengan angka-angka.
Jiwanya disesaki oleh dua kata yang paling penting dalam hidupnya yaitu UNTUNG & RUGI!

   πŸŒž Hatinya selalu cemas dan gelisah, memikirkan bagaimana meraup keuntungan sebanyak2nya dan memblokir semua bentuk kerugian.

   πŸŒž Orang yang terlalu perhitungan, ibarat koin 100 perak sudah lebih besar dari roda kereta sapi.

   πŸŒ» Serambut kerugian dipandang serius dan besar bagaikan Gunung Semeru ! Suka Tarik Urat , bersilat lidah, ngotot dan gontok-gontokan hanya utk masalah sepele.

   πŸŒž Orang yang perhitungan tak pernah mau mengalah apa lagi memberi & berkorban.  
Sikap perhitungan membuat hidup tegang, kuatir, capek & menderita.  

🌞 Belajarlah menjadi
Orang *Chin Chai * -- mengalah dan memberi, toleransi dan pengertian, gampang bekerja sama, mudah diajak berunding, sehingga punya banyak sahabat.

   πŸŒž Rejekinya lancar, hidupnya tenang, ceria & tidak banyak  "Gejolak ".            
Dia & keluarganya hidup lebih sehat, harmonis, bahagia, dan enjoy ....
 
🌞 Memang benar nasihat orang tua, " CHIN CHAI " adalah " Kunci Hidup Sukses dan bahagia .

   πŸŒž Be CHIN CHAI,
Be yourself....

Jumat, 27 Mei 2016

Before or After



● Before or After ,,, ? ●

Seorang pengusaha sukses & terkenal bernama Paul bertanya pada seorang bhiksu,

”Maaf saya mengganggu bhiksu. Begini

di lingkungan tempat saya tinggal,

di lingkungan saya bekerja,

di lingkungan pergaulan,

saya selalu dijuluki orang PELIT & KURANG BERSEDEKAH.

Padahal aku sudah menyampaikan kepada mereka bahwa ketika kelak saya mati,

seluruh harta & warisan yg saya sekarang miliki akan saya hibahkan utk yayasan sosial,

semua sahabat & orang2 yg kurang beruntung lainnya.

”Sang Bhiksu tersenyum kecil mendengar pertanyaannya sambil balik bertanya,

”Emang matinya kapan pak?”
Pak Paul,

”Ya…belum taulah!”

“Baiklah Pak Paul, untuk pertanyaan bapak, saya tidak perlu menjawabnya.

Tapi saya akan menceritakan kepada bapak sebuah perumpamaan tentang seekor sapi & seekor babi.

Babi adalah termasuk binatang yang kurang disukai orang karena wajahnya yg jelek,

badannya yg bau & kandangnya yang selalu jorok,

sedangkan sapi banyak yg suka.

Suatu hari Babi mengeluh kepada Sapi, "Pi(Sapi),

org selalu memuji badannmu yang bagus, matamu yg bening.

Mereka pikir engkau sangat dermawan, sebab setiap hari engkau memberi mereka susu segar.

Tetapi coba engkau bayangkan dgn aku.
Aku telah memberikan semua yg aku miliki,

nyawaku melayang sia-sia,

dagingku mereka panggang & kadang mereka buat ham,

kakiku mereka belah & mereka membuat sop kaki babi.

Bulu-buluku mereka olah & dijadikan sikat.

Tetapi kenapa tak satupun orang dimuka bumi ini yg menyukai aku.??"

“Mau tau apa jawaban si sapi?” kata Sang Bhiksu. “Maulah Bhiksu…”

jawab Paul
Si sapi menjawab,

”Bi..(Babi) barangkali karena aku memberikan apa yg aku miliki ketika aku masih hidup,

sedangkan kamu….
memberikan semuanya setelah kamu mati….”

Pak Paul terdiam sejenak & akhirnya tersenyum mengerti.

Hal terpenting dalam hidup adalah masa kini.

Mari manfaatkan secara maksimal untuk memancarkan kasih dan kebajikan

Kamis, 26 Mei 2016

ORANG BAIK DIUJI DGN PERLAKUAN TIDAK BAIK

ORANG BAIK DIUJI DGN PERLAKUAN TIDAK BAIK

MENGAPA ORANG BAIK SERING TERSAKITI ?

Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Dalam ruang kebahagiaannya, ia tak menyediakan untuk dirinya sendiri, kecuali hanya sedikit.

MENGAPA ORANG BAIK KERAP TERTIPU ?

Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yg ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya.

MENGAPA ORANG BAIK ACAP DINISTA ?

Karena orang baik tak pernah mau membalas. Ia hanya menerima, meski bukan dia yg memulai perkara.

MENGAPA ORANG BAIK SERING MENETESKAN AIR MATA ?

Karena orang baik tak ingin membagi kesedihannya. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya, dan percaya bahwa suatu masa Buddha akan mengganti kesabarannya.

NAMUN ORANG BAIK TAK PERNAH MEMBENCI YANG MELUKAINYA.

Karena orang baik selalu memandang bahwa di atas semua, Buddha-lah hakikatnya. 
Jika Buddha menggiringnya, bagaimana ia akan mendebat kehendak-NYA
Itu sebabnya orang baik tak memiliki almari dendam dalam kalbunya.

Jika kau buka laci2 di hatinya, akan kau temukan hanya Cinta yg dimilikinya. 
Semoga saya dimampukan mjd Orang Baik.

Namo Buddhaya

Rabu, 25 Mei 2016

Apakah Kamma Selalu Adil?



Apakah Kamma Selalu Adil?


Ketika kita melihat orang yang tidak jujur hidup kaya, atau orang kejam yang penuh kuasa, atau orang baik yang mati muda, kita mungkin jadi meragukan Hukum Kamma. .

Namun, banyak sekali akibat yang kita alami pada kehidupan ini merupakan akibat dari tindakan-tindakan kita pada kehidupan lampau kita, dan banyak tindakan-tindakan yang kita lakukan dalam kehidupan sekarang ini hanya akan masak dalam kelahiran yang akan datang. Inilah yang disebut Kamma jangka panjang (kamma jangka pendek adalah Kamma yang berbuah dalam waktu yang relatif singkat). .

Kekayaan orang yang tidak jujur mungkin saja akibat kedermawanan orang itu dalam kehidupan lampaunya. Bagaimanapun juga, ketidakjujuran orang itu saat ini, meninggalkan benih-benih Kamma bagi mereka yang mengalami kemiskinan dalam kehidupan mendatang. .

Demikian pula penghargaan dan kewenangan yang dimiliki oleh orang-orang yang kejam merupakan hasil perbuatan positif yang mereka lakukan pada kehidupan lampau. Pada kehidupan sekarang, mereka menyalahgunakan kekuasaan untuk hal-hal yang tidak baik, hal ini menciptakan sebab bagi penderitaan masa depan. .

Mereka yang mati muda sedang mengalami akibat perbuatan-perbuatan negatif seperti pembunuhan yang dilakukannya pada kehidupan lampau. Bagaimanapun, kebaikan mereka pada kehidupan saat ini akan menanamkan benih-benih atau jejak-jejak dalam arus kesadaran mereka untuk mengalami kebahagiaan pada masa yang akan datang.

Selasa, 24 Mei 2016

Senang Memberi

RENUNGAN: "senang memberi" .

Bedanya orang senang memberi, dengan senang memberi kepada yang disenangi. .

Senang memberi lebih baik, karena senang pada kebaikan. .

Sedangkan senang dengan yang diberi, adalah wujud dari keterikatan pada obyeknya. .

Jika tidak ada yang disenangi, tidak bisa memberi. .

Senang memberi, senang akan kebaikan; karena senang memberi, bisa terus berbuat baik. .

Selamat Tri Suci Waisak, Gemakan Waisak dengan kebaikan. . πŸ“{B.Saddhaviro}

Tidak Perlu Menceritakan Hal yang tidak perlu di ceritakan


Mengatakan sesuatu yang belum tentu benar, 
bukan tentang kebaikan, dan bahkan
tidak berguna bagi orang lain.

Mengapa harus diceritakan ?

Apabila sudah terlanjur mendengar, 
jangan diteruskan ke orang berikutnya.

Karena hal tersebut bisa 
menyakiti dan menebar fitnah.

Berhati-hati dan bijaksanalah 
dalam mendengar dan menyampaikan.

Senin, 23 Mei 2016

Intisari Kehidupan

Delapan kalimat di bawah ini, semuanya adalah intisari kehidupan:

1. Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas pun tidak akan bisa merasakan kebahagiaan.

2. Orang yang tidak bisa toleransi, seberapa banyak teman pun, akhirnya semua akan meninggalkannya.

3. Orang yang tidak tahu bersyukur, seberapa pintar pun, tidak akan sukses.

4. Orang yang tidak bisa bertindak nyata, seberapa cerdas pun tidak akan tercapai cita-cita nya.

5. Orang yang tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, seberapa giat bekerja pun tidak akan mendapatkan hasil yang optimal.

6. Orang yang tidak bisa menabung, terus mendapatkan rejeki pun tidak akan bisa menjadi kaya.

7. Orang yang tidak bisa merasa puas, seberapa kaya pun tidak akan bisa bahagia.

8. Orang yang tidak bisa menjaga kesehatan, terus melakukan pengobatan pun tidak akan berusia panjang.

Sabtu, 21 Mei 2016

BELAS KASIH DAN KEBAJIKAN PERTANDA KEMAJUAN SPIRITUAL

BELAS KASIH DAN KEBAJIKAN PERTANDA KEMAJUAN SPIRITUAL

Pertanda adanya kemajuan spiritual bukanlah seberapa banyak kita mengetahui isi sastra suci, atau hafal banyak mantra dan mudra, atau banyak pura yang sudah kita jelajahi, atau banyak punya pengikut, atau tingkat kehebatan kesiddhian [kekuatan supranatural], atau posisi jabatan kita sebagai pemuka agama.
Satu-satunya pertanda kemajuan spiritual adalah hati yang penuh belas kasih, tindakan yang penuh kebajikan dan pikiran tenang-seimbang yang bebas dari penilaian [penghakiman]. Karena inilah satu-satunya pertanda yang terkait dengan tingkat kesadaran yang tinggi pada setiap mahluk.
Bagi orang kebanyakan, munculnya masalah, kesulitan, kesengsaraan dalam kehidupan seringkali dipandang sebagai cobaan atau hukuman Tuhan. Dan munculnya godaan-godaan duniawi dalam kehidupan seringkali dipandang sebagai godaan setan yang harus diperangi. Sehingga banyak orang yang melarikan diri dari hal seperti ini, untuk kemudian larut dalam kemarahan, kesedihan ataupun kecemasan.
Sedangkan bagi para sadhaka di jalan dharma yang mendalam, jika dalam kehidupan banyak muncul masalah, kesulitan, kesengsaraan, ataupun muncul godaan-godaan duniawi, hal itu merupakan pertanda adanya kehadiran Sadguru yang dengan penuh belas kasih sedang membimbing sang sadhaka menuju jalan suci.
Karena di tingkat-tingkat awal ego atau keakuan [ahamkara] sedang dihancurkan habis-habisan. Kadang bahkan dengan cara yang sangat menyakitkan, hanya agar ego dan keakuan terus menerus mengecil.
Ego yang besar sering diibaratkan seseorang yang hanyut dibawa arus sungai pikiran dan perasaan. Pilihannya ada di tangan kita sendiri, apakah kehidupan membawa kita menjadi marah, sedih atau cemas, ataukah membawa kita berkonsentrasi menuju jalan suci yang terang. Caranya dengan tekun melaksanakan sadhana dharma agar kesadaran kita semakin menguat dari hari ke hari.

Selasa, 17 Mei 2016

Pergi & Sendiri



Pergi & Sendiri.

Di jaman ini, tidak mudah untuk membentuk sebuah bahtera rumah tangga yang nyaman dan harmonis hingga maut memisahkan. Banyak lika-liku permasalahan yang kerap menjadi penghancur sebuah  bahtera rumah tangga.

Menjalani kehidupan berumah tangga sama halnya seperti mengarungi samudera luas yang penuh dengan ombak. Kadangkala datang ombak besar, kadangkala datang ombak kecil. Namun semua ombak harus dihadapi bersama-sama dengan berani. Tidak hanya bermodalkan cinta, komitmen hingga akhir juga dibutuhkan. Kita perlu bekerja keras untuk tidak melepaskan komitmen. Sebab, rasa cinta bisa hilang dan hambar seiring waktu, namun komitmen sangat penting dalam keadaan apa pun. Oleh karena itu, Cinta atau "Love" di dalam Bahasa Inggris,  tidak hanya digolongkan sebagai kata benda, melainkan juga sebagai kata kerja. Cinta itu mesti dikerjakan dan dipupuk.

Dua insan yang saling mencintai dan memutuskan menikah harus memiliki landasan lain selain cinta, karena cinta itu sendiri sangatlah luas dan bersifat merangkul banyak jiwa. Cinta yang murni akan membebaskan sedangkan pernikahan bersifat mengikat. Jika cinta digunakan sebagai alat pengikat dan pencengkram, maka akan menimbulkan luka di manapun cinta itu ditanamkan. Alangkah indahnya jika sebuah pernikahan juga dapat diiringi oleh kesadaran tinggi masing-masing pihak, sehingga cinta di antara mereka dapat mendorong jiwa untuk terus bertumbuh dan mendekat kepada Sang Pencipta.

Coba renungkan kembali. Apakah sesungguhnya tujuan sebuah pernikahan bagi kita? Kami rasa, semua manusia pada akhirnya ingin selalu berpulang pada seseorang ketika Ia merasa sudah cukup lama "pergi". Setiap manusia pada dasarnya membutuhkan waktu untuk sendiri, bercengkerama dengan dirinya sendiri. Namun pada akhirnya setelah merasa cukup, maka Ia pun ingin "pulang" kepada seseorang. Ada kalanya kita merindukan seseorang untuk berteduh, memeluk dan memayungi kita hingga siklus untuk "sendiri" itu datang kembali. Begitu seterusnya.

Inilah sisi kebutuhan dasar setiap manusia, siapapun dia. Kita juga harus mengerti kebutuhan orang lain untuk "pergi" dan "sendiri". Mereka tidak selalu ada ketika dibutuhkan. Kita harus memaklumi hal ini. Saat-saat seperti inilah kebesaran hati kita diperlukan; melepas, dan membiarkan mereka "pergi" kepada diri mereka sendiri untuk sementara waktu. Kita tidak dapat terus-menerus mencengkeram dan menggenggam. Setiap manusia memiliki ruang kecil yang dapat dijangkau hanya melalui kesendirian dan ketenangan di dalam diri.

Mungkin itulah sifat semua mahluk yang hidup. Karena biar bagaimanapun juga,  suatu pertumbuhan akan pesat jika dijalankan "sendiri". Seperti kita ketahui, biasanya mereka yang sedang mau naik kelas akan diuji akan dikondisikan untuk sendirian, jauh dari orang lain, bahkan pasangan hidup juga sahabat. Mungkin hanya 1, 2 atau 3 orang yang tampak menemani ketika itu. Dan cobaan akan bertambah berat ketika mereka seorang diri. Dan alam semesta hanya memberikan beberapa orang sebagai pendamping setianya, selama ujian itu ditempuh.

Setiap manusia mengalami hal ini, meski terkadang tidak menyadarinya. Bahkan kadangkala kita menganggap "pergi" dan "sendiri" adalah sebuah musibah. Pada dasarnya, "soul" kita adalah sama. Hanya saja. pertumbuhan belajarnya berbeda, dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain. Maka mengapa akhir-akhir ini disebutkan ada indigo child, crystal child, rainbow child, star child, lighworker, darkworker, dan lain sebagainya. Semua "soul" akan selalu bertumbuh, karena memang sudah fitrahnya "soul" itu sendiri. Seperti bunga, sudah fitrahnya untuk mekar.

Semoga jiwa-jiwa indah dapat terus bertumbuh dan saling berbagi.

Salam Kebijaksanaan,
Soul Wisdom Author.