Translate

Jumat, 19 Februari 2016

Inti Kemurahan Hati Sejati

Inti kemurahan hati sejati adalah memberi sesuatu tanpa mengharapkan apa pun sebagai imbalan pemberian itu.

Jika seseorang mengharapkan keuntungan material timbul dari pemberiannya, ia hanya melakukan barter, bukan kemurahan hati.

Orang yang murah hati tidak membuat orang lain merasa berhutang padanya atau menggunakan kemurahan hati untuk menguasai mereka.

Ia bahkan tidak mengharapkan orang lain berterima kasih, karena kebanyakan orang itu pelupa dan bukan tidak tahu terima kasih.

Tindakan kemurahan hati sejati itu bermanfaat, tidak melekat, dan tidak mewajibkan apa pun dari pemberi dan penerima.

Saat memberi, seseorang sebaiknya tidak melakukan kemurahan hati sebagai tindakan fisiknya saja, tetapi dengan hati dan pikirannya juga. Harus ada kegembiraan dalam setiap tindakan memberi.

Bagi umat Buddha, pemberian tertinggi dari segala pemberian adalah pemberian Dhamma. Pemberian ini memiliki kekuatan besar untuk mengubah kehidupan.

Ketika seseorang menerima Dhamma dengan pikiran yang murni dan mempraktikkan kebenaran dengan sungguh-sungguh, ia tak mungkin gagal berubah. Ia akan mengalami kebahagiaan, kedamaian, dan kegembiraan yang lebih besar dalam pikirannya.

Jika ia sebelumnya kejam, ia menjadi penuh belas kasih, jika ia sebelumnya pendendam, ia menjadi pemaaf.

Melalui Dhamma, orang yang penuh kebencian menjadi welas asih, orang tamak menjadi lebih murah hati, dan orang yang gelisah menjadi tenteram.

Jika seseorang telah merasakan Dhamma, ia tidak hanya akan mengalami kebahagiaan saat ini dan sekarang, tetapi juga dalam kehidupan sesudahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar