Translate

Selasa, 05 April 2016

Dengan merubah pola pikir, penderitaan tentu bisa berlalu

Dengan merubah pola pikir, penderitaan tentu bisa berlalu

Ada seorang relawan wanita senior yang pada awalnya hidup dalam sebuah keluarga yang bahagia. Pada suatu pagi, tiba-tiba suaminya membuat pengakuan bahwa dirinya sudah berselingkuh dan membina hubungan dengan wanita lain selama empat tahun, namun sekarang dia sudah berketetapan hati untuk memutuskan hubungan dengan wanita tersebut. Kepiluan hati karena merasa dikhianati membuat hatinya yang semula tenang menjadi bergejolak hebat.

Dia pun segera pulang ke Hualien dengan pesawat udara dan berlutut di depan Master Cheng Yen untuk meminta nasehat, Master berkata: “Bukankah semuanya tidak ada berubah, mungkin satu-satunya yang berubah adalah kemarin anda tidak tahu dan hari ini telah tahu, mengapa ketika kemarin anda belum tahu, anda sangat bahagia, setelah hari ini tahu lalu merasa tidak bahagia, mengapa anda membiarkan kondisi tahu dan tidak tahu menentukan kebahagiaan anda? Kesalahan bukan pada diri anda, jadi tidak perlu merasa bersedih. Rubahlah cinta kasih individu anda menjadi cinta kasih universal dan terus melakukan apa yang seharusnya anda lakukan.”

Dari itu, dia pun menghentikan kucuran air mata dan kembali ke Taipei, kemudian terus menyibukkan diri untuk mempromosikan program donor sumsum tulang, ketika dia menyaksikan ayah dari anak yang sedang menantikan donor sumsum tulang, di mana anaknya berada dalam kondisi tanpa daya di tepi jurang kematian, maka tanpa tertahankan air matanya pun turun memenuhi wajah. Sepulangnya ke rumah, karena kelelahan dia pun jatuh lelap tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada suaminya, sebaliknya suaminya yang tidak bisa memejamkan mata semalaman. Keesokan harinya, suaminya bertanya dengan bingung: “Bagaimana engkau bisa tidur? Mengapa engkau sedemikian cepatnya memaafkan diriku? Mengapa engkau tidak berhitungan denganku? Mengapa engkau tidak khawatir kalau aku akan kembali mencari wanita itu?”

Dia menjawab dengan sangat tenang: “Aku telah menarik kesimpulan, sebetulnya aku juga memiliki tanggung jawab dalam hal ini, namun aku lebih memilih untuk membuat diriku tetap berbahagia. Walau pun dikhianati adalah sangat menyakitkan, tapi dibandingkan dengan orang yang sedang menunggu di tepi jurang kematian, boleh dikatakan penderitaanku ini masih sangat ringan. Apalagi di dunia tidak mungkin ada cinta kasih tanpa jalinan jodoh, kita hanya memiliki jalinan jodoh dalam masa kehidupan ini, kita semua adalah pelancong dalam perjalanan waktu, jadi mengapa membiarkan hutang piutang pada masa lampau dan ketidak tenangan pada masa mendatang sampai mengganggu kehidupan sekarang?”

Master pernah berkata: “Semuanya hanya tergantung pada sebuah pola pikir saja.” Jika pola pikir dapat berubah, maka di dunia ini tiada suatu hal pun yang tidak bisa dipahami dan tidak bisa dimaafkan.

觀念改變,痛苦就能轉身

有一位資深的師姐,原本活在幸福美滿的家庭中,有一天清晨,先生突然向她告白,早已有婚外情,而且交往已四年,現在他決定與外遇分手。背叛的痛苦,讓她寧靜的心狂亂到極點 。

她趕緊搭機回花蓮,跪在證嚴上人面前請求開示,上人說: “什麽也沒改變吧,唯一改變的是,昨天你不知道,今天你知道而已,為什麽昨天不知道,你很快樂,今天知道就不快樂呢,為什麽要讓知道與不知道決定你的快樂呢?錯又不在你,你更不需要難過。把小愛化大愛,繼續做你該做的事。”

於是,噙住淚水,她又回到臺北,繼續忙著骨髓捐贈推廣的工作,當她看到等待骨髓捐贈孩子的父親,憂傷無力地在生死邊緣等待,不禁淚流滿頰。回到家,累得還沒與先生說句話就睡著了,反而是先生一夜未合眼,第二天,先生納悶地問她:“你怎麽睡得著?怎麽這麽快就可以原諒?你不翻舊賬?不擔心我還會去找她?”

她很平靜地說:“我想通了,我也有責任,可是我選擇繼續讓自己快樂。雖然被人背叛是很痛苦的,但比起那些等在生死邊緣的人,我的苦太輕微了。何況這世上沒有無緣的愛,我們只有這一世的因緣,都是時間的過客,何必讓過去的賬和未來的不安,擾亂現在呢?”

上人曾言:“一切只是觀念而已。”觀念改了,世間諸事沒什麽不能理解、不能諒解的。

Tidak ada komentar:

Posting Komentar