Translate

Kamis, 15 Desember 2016

Ashtamangala

Ashtamangala


Ashtamangala (Sanskrit; Tibetan: བཀྲ་ཤིས་རྟགས་བརྒྱད་, THL:Trashi Takgyé; Chinese: 吉祥八宝 Jíxiáng bā bǎo)adalah 8 simbol keberuntungan .

Delapan lambang keberuntungan tradisi Buddhisme dianggap sangat signifikan.
Tiap lambang dari delapan lambang keberuntungan ini mewakili arti masing-masing dan berbeda dalam keunikan sendiri.
Tetapi pada akhirnya, semua uangkapan terjalin dalam jalur Buddha mencapai pencerahan.
Adapun Ashtamangala/ 8 simbol keberuntungan adalah sebagai berikut :


1. DHAMMA CAKRA

(Sanskrit;Tibetan: ཆོས་ཀྱི་འཁོར་ལོ་,
THL: chö kyi khorlo) / Roda Emas.

Roda emas Buddha Dharma, melambangkan keberuntungan dari ajaran Buddha yang terus berputar (masih terus ada) baik dalam hal pengajaran maupun realisasi yang terjadi di semua alam dalam setiap waktu. Menyebabkan semua makhluk berkesempatan untuk mengalami kebahagiaan dari perbuatan baji dan pembebesan.




2. SANKHA
(Sanskrit: śaṅkha; Tibetan: དུང་དཀར་གཡས་འཁྱིལ་, THL: dungkar yénkhyil) / Kerang putih berulir ke kanan.

Kerang putih yang berulir ke kanan, melambangkan merdunya suara penyebaran Buddha Dharma. Suara dari terompet kerang putih ini sangat merdu, dalam dan tersebar luas serta membuat makhluk yang mendengarnya segera terjaga dari tidur nyenyaknya.

Hal ini melambangkan bahwa Buddha Dharma akan segera menyadarkan kita dari kebodohan dan mendesak kita untuk segera mencapai kebahagiaan yang sejadi dari pembebasan untuk diri sendiri dan semua makhluk.
Uliran ke kanan dari kerang ini sangat lengka di temukan dan dipercaya bahwa uliran ini meggemakan gerakan dari sistem tata surya.



3. DHAVAJA
(Sanskrit; Tibetan: རྒྱལ་མཚན་, THL: gyeltsen) / Panji Kemenangan.
 Panji kemenangan, melambangkan kemenangan ajaran Buddha atas kematian, kebodohan, ketidak harmonisan dan hal negatif lainnya yang muncul di dunia.
Panji ini juga melambangkan kemenangan ajaran Buddha atas semua kekuatan berbahaya dan merusak.


4. CHATRARATNA
(Sanskrit; Tibetan: རིན་ཆེན་གདུགས་, THL: rinchenduk) / Payung berharga

Payung berharga, menyimbolkan aktivitas bajik dari memberikan pelindungan kepada semua makhluk atas penderitaan, hawa nafsu, halangan, penyakit dan kekuatan lainnya yang merusak







5. PATMA
(Sanskrit; Tibetan: པད་མ་, THL: péma) / Bunga teratai.

Bunga teratai, melambangkan pemurnian sempurna atas kekotoran batin yang timbul dari tubuh ucapan maupun pikiran.
Bunga teratai yang mekar sempurna melambangkan kebahagiaan dari pembebasan sempurna




6. KALASHA
(Sanskrit; Tibetan: གཏེར་ཆེན་པོའི་བུམ་པ་, THL: terchenpo’i bumpa) / Vas berharga.
Vas berharga, melambangkan hujan umur panjang, kekayan, kemakmuran dan keuntungan lainnya serta pembebasan yang tak pernah berhenti.
Vas berharga, juga dikenal dengan wadah harta berharga yang tak pernah habis dan menyimbolkan tak pernah habisnya ajaran Buddha yang sangat berharga




7. SUVARNAMATSYA
(Sanskrit;  Tibetan: གསེར་ཉ་, THL: sernya) / Sepasang ikan mas.

Simbol sepasang ikan mas berasal dari jaman sebelum Buddha yang melambangkan dua sungai suci utama di India yaitu sungai Gangga dan sungai Yamuna.

Dalam Buddhisme Tibet, ikan yang berenang bebas di air dijadikan simbol kesukacitaan akan kebebasan tanpa rasa takut. Air dan lautan di dalam Buddhisme Tibet diidentikkan dengan lutan samsara.




8. SHRIVTSA

(Sanskrit;  Tibetan: དཔལ་བེའུ་, THL: pelbeu) / Simpul yang tak berujung.
Simpul yang tak berujung ini melambangkan sifat alami dari segala sesuatu yang saling bergantung dan hanya muncul sebagai akibat dari hukum karma (hukum sebab akibat).
Simpul yang tidak memiliki ujung dan pangkal ini juga melambangkan kebijaksanaan dan welas asih dari Buddha yang tak terbatas.



Source :
  1. WIKIPEDIA
  2. Rush, John A. “The Eight Auspicious Symbols of Buddhism A Study in Spiritual Picture”. 30 Januari 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar