Translate

Minggu, 01 November 2015

Nasihat Bermanfaat dalam Kehidupan Sehari-hari

Ada beberapa hal yang dapat dikutip dari buku-buku Buddha,
semoga bermanfaat bagi kita semua.

1. Bila sedang mendapat angin,
jangan mengambil kesempatan untuk menindas orang lain.
Saat kita beruang, jangan berfoya-foya menghamburkan uang
dan hanya mementingkan kenikmatan diri sendiri.
(Menikmati kesenangan material sama dengan mengikis jasa pahala).

2. Menipu orang, menindas orang, sama dengan mengikis jasa pahala.
Belajar mengalah sama dengan menimbun jasa pahala dan keberuntungan.

3. Satu kali marah, sama dengan satu kali sakit berat.
Maka walaupun dihina, kita harus belajar bersabar.
Bila orang lain mencaci maki kita tanpa alasan, atau memfitnah kita,
kita harus berterima kasih kepadanya,
karena dia telah menghapuskan malapetaka kita,
dan menimbun pahala bagi kita.

4. Berbuat amal, yang terpenting tidak perlu diketahui orang lain.
Harus dilakukan dengan tulus, wajar, dan setelah itu tidak perlu diingat terus.
Dengan demikian, walau amalnya kecil, namun pahalanya amat besar.
Bila beramal dengan tujuan terselubung, dan berharap mendapatkan balas budi,
maka walau beramal seumur hidup, pahalanya terbatas.
Ini yang disebut "Nasib yang diam-diam ditentukan oleh Yang Maha Kuasa".

5. Orang bijak zaman dulu pernah berkata,
"Barang yang disimpan, belum tentu menjadi milik sendiri."

Karena harta kekayaan menjadi milik bersama 5 pihak.
Bila api datang, maka segera menjadi abu;
bila air datang, maka segera terhanyut semuanya;
bila perampok atau pencuri datang, maka segera disikat habis;
bila bertemu pejabat yang korup, maka akan difitnah atau dijebak
sehingga hartanya dirampas;
bila mempunyai anak durhaka,
maka semua harta kekayaan akan dihambur-hamburkan sampai ludes.


6. Orang yang tidak memiliki keberuntungan,
saat menghadapi sesuatu dia selalu berpikir ke sisi yang buruk,
maka yang diperoleh hanya penderitaan dan kegagalan.
Orang yang memiliki keberuntungan,
saat menghadapi sesuatu dia selalu memandang sisi baiknya,
dengan sendirinya dalam perjalanan hidup ini,
dia sering menjumpai banyak keberuntungan yang sulit dimengerti;
sehingga kemalangan dapat berubah jadi keberuntungan
dan bahaya dapat berubah menjadi aman.


Manusia bukan orang suci, siapa yang tidak pernah berbuat kesalahan?
Kita tidak takut berbuat salah,
yang ditakuti ialah tidak mau bertobat dan memperbaiki kesalahan.
Inilah yang dikatakan oleh Nabi Konghucu,

"Memilih kebaikan dan teguh mempertahankannya."

"Bila bisa memaafkan, maafkanlah",
jika Anda sering memaafkan orang yang tidak sengaja berbuat kesalahan,
dan tidak memperhitungkan kesalahannya,
pasti dia akan terharu, sehingga dia berubah menjadi lebih baik.

Ini adalah perbuatan amal yang tidak perlu mengeluarkan uang,
mengapa tidak kita melakukannya dengan senang hati?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar