Translate

Senin, 11 Januari 2016



Bodhisattva takut akan sebab,
makhluk awam takut akan akibat.

Makhluk awam tahunya
cuma takut pada akibat perbuatan buruk,
tidak memahami bahwa akibat itu muncul dari sebab,

sehari-harinya tidak menjaga perbuatannya,
hanya mengejar kenikmatan sesaat,
padahal kenikmatan itu adalah sumber penderitaan.

Sementara Bodhisattva berbeda,
senantiasa mengendalikan diri, mawas diri tidak menanam sebab perbuatan buruk,
kalau tidak ada sebab yang buruk,
dari mana datangnya akibat yang buruk?
Kalau ada akibat buruk,
itu pasti berasal dari sebab buruk di masa lampau,
karena merupakan benih masa lalu, maka harus menuai akibatnya di masa kini,

sebab itu,
ketika akibat karma buruk itu datang,

maka diterima dengan lapang dada tanpa sedikitpun rasa takut,

inilah yang dinamakan mamahami dalil sebab akibat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar