Dahulu kala seorang Raja mempersembahkan
Penyerahan Dana kepada Bhikkhu Sangha sebaiknya diawali dengan pengambilan Sila. Disebutkan oleh Buddha bahwa ketika sang pemberi dan penerima merupakan penjunjung Moral maka perbuatan itu menjadi bernilai.
Tata cara persembahan dana yang benar :
1. Dana yang akan dipersembahkan sebaiknya berasal dari Mata pencaharian benar
2. Sang pemberi memiliki kesadaran bahwa dana untuk mendukung sang penerima dalam menjalankan kehidupan suci, bermoral dan bermutu (membabarkan Dhamma) adalah dana yang patut dipersembahkan
3. Kesadaran pada point kedua di ikuti dengan menghindari Lobha Kusala Citta (Memperhitungka
4. Sikap berdana yaitu Mempersiapkan persembahan dengan baik, rendah hati, penuh rasa hormat, gembira dalam perencanaan, gembira dalam pelaksanaan, gembira mengingat bahwa berbuat baik itu berguna.
5. Menghindari kesombongan, karena telah bedana besar memandang kecil insan lain atau mengungkit persembahan yang telah diberikan sebagai Citra diri dimasyarakat
6. Jangan memborong jasa (menutup kesempatan bagi insan lain untuk berdana), tetapi bukalah ladang jasa (semisal pembuatan sumur, jalan, vihara, panti jompo, panti asuhan, rumah sakit)
7. Jika ada ketikak murnian selama proses diatas, selalu waspada dengan melaksanakan kebaktian permohonan maaf pada Buddha, Dhamma dan Sangha (Jangan mencemooh kesalahan pihak lain, lihat pada diri sendiri perbaiki diri dengan benar)
8. Jangan lupa setiap dana dipersembahkan,
Selalu ingat Dana dan buah Jasanya dipengaruhi oleh niat seseorang, bukan karena ukuran, besar dan popularitas melainkan
1. Pandangan benar, seakan yang menyumbang besar akan mendapatkan hasil besar (Ingatlah dahulu ada kisah seorang fakir miskin yang mendengar Buddha akan melewati desanya, ia telah beberapa hari tidak makan dan baru menemukan sepotong kue, karena bakti yang besar kue itu dipersembahkan kepada Buddha dengan pikiran "Buddha sungguh sosok agung yang tiada tara, beliau sang pembabar Dhamma yang membawa kebahagiaan dan melatih diri dalam waktu lama, SUDAH SEPATUTNYA saya BERBAKTI, setelah persembahan itu ia meninggal kelaparan tetapi diliputi kebahagiaan dan terlahirlah ia kealam surga sebagai seorang Raja yang cemerlang)
2. Penuh bakti dan Berbahagia (Seorang pembantu yang diliputi keharuan tiada tara melihat keagungan Ratunya dalam mempersembahkan
3. Bijaksana dalam Berdana (Ingat pendapatan harus disimpan beberapa bagiannya, yang lain untuk usaha, untuk ongkos dan hal tak terduga)
Semoga Semua Mahluk Berbahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar