Translate

Kamis, 03 Desember 2015

Dapatkah Buddha menghapus dosa-dosa kita?

Buddha tidak pernah mengatakan bahwa Beliau dapat mengirim kita ke surga atau ke neraka. Beliau memang dapat memberitahu Anda apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan untuk memperoleh pembebasan, hanya itulah yang dapat dilakukan oleh Buddha.

Banyak orang yang mengatakan bahwa ada dewa yang dapat menghapus dosa-dosa yang dilakukan manusia. Sang Buddha tidak pernah mengatakan bahwa dosa yang diciptakan oleh seseorang dapat dihapus oleh orang lain. Baik Sang Buddha maupun dewa tidak dapat melakukan itu.

Mungkin pada saat akan mati, seseorang berkata bahwa dia percaya pada suatu dewa. Namun dapatkah makhluk itu menghapus semua dosa yang telah dia lakukan?
Misalnya, mungkin Anda memiliki watak pemarah. Watak Anda buruk. Meskipun Anda tahu itu salah, Anda tidak tahu bagaimana caranya terbebas darinya. Maka Anda pergi ke dewa. Anda berdoa dan memohon agar dia menghapus kekejaman dari pikiran Anda.

Apakah Anda pikir ada dewa yang dapat melakukan hal itu? Atau Anda bisa pergi ke Buddha. Anda memuja Buddha dan memohon agar Buddha menghapus kekejaman Anda. Tetapi Buddha juga tidak dapat menghapusnya dari pikiran Anda.

Buddha hanya dapat memberitahu Anda bagaimana caranya menghilangkan kemarahan Anda melalui usaha Anda sendiri. Tak seorang pun dapat membantu Anda kecuali diri Anda sendiri, melalui pemahaman Anda.
Jadi, Buddha atau Tuhan tidak dapat menghapus dosa-dosa yang diciptakan oleh kita. Hanya kita sendirilah yang dapat melakukannya.

Contoh kisah Angulimala, yang telah membunuh hampir 1000 manusia. Ketika mengetahui hal itu, Buddha pergi menemui Angulimala. Angulimala ingin membunuh Buddha setelah berhasil melakukan 999 pembunuhan.

Memang Angulimala bersumpah untuk membunuh 1000 manusia, jadi dia sangat senang ketika melihat Buddha. Inilah manusia ke-1000! Angulimala pun mencoba menangkap Beliau.

Kadang-kadang Buddha melakukan mukjizat kecil. Karena mengetahui bahwa orang ini sulit dikendalikan dengan khotbah, Buddha berjalan biasa saja dan membiarkan Angulimala berlari mengejar.

Namun walaupun telah berlari hampir 4 mil, Angulimala tidak dapat mendekati Buddha. Kemudian dia meminta Buddha untuk berhenti. Pada saat itu Buddha mengetahui bahwa sudah tiba waktunya untuk berbicara kepada Angulimala.

Buddha berkata,"Aku telah berhenti, justru engkaulah yang masih berlari." Angulimala menjawab,"Bagaimana engkau dapat mengatakan telah berhenti? Aku melihatmu berjalan."
Buddha menjawab," Aku telah berhenti, artinya, aku telah berhenti membunuh atau menghancurkan kehidupan makhluk lain.

Engkaulah yang masih berlari, artinya, engkau masih melakukan perbuatan jahat. Jika engkau berhenti berlari maka engkau dapat menangkapku." Angulimala berkata," Aku tidak dapat memahami apa yang engkau katakan." Maka Buddha menjelaskan," Aku telah berhenti membunuh dan engkau sedang melakukannya. Itulah artinya berlari. Engkau berlari di dalam samsara." Di situlah Angulimala tahu bahwa dia salah, dan memutuskan untuk mengikuti Buddha. Dia menjadi bhikkhu serta mulai bermeditasi.

Selanjutnya dia mencapai tingkat Arahat dan memperoleh kebahagiaan Nibbana. Dengan demikian, kamma buruk tidak mempunyai kesempatan untuk mengikutinya. Dia terus mengembangkan kamma baik sehingga kamma buruk tidak memiliki kesempatan untuk mempengaruhinya.

Buddha mengajarkan metode ini untuk menanggulangi akibat kamma buruk: bukan berdoa kepada dewa melainkan dengan melakukan makin banyak tindakan-tindakan berjasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar