Pergaulan antar sesama manusia yang paling berharga terletak pada saling membantu, semaksimal mungkin memberikan keleluasaan kepada orang lain, dan memberikan bantuan kepada orang lain.

Konfucius di dalam karya tulisnya (Lun Yu. Yan Yuan) berkata, “Orang budiman membantu orang lain mencapai keinginan, tidak mencelakakan orang yang sudah dalam keadaan gawat. Sedangkan orang hina (keji) berkelakuan sebaliknya.”

Orang yang maha bijaksana dan bajik pada zaman Tiongkok kuno mempunyai cara untuk membawa diri dalam masyarakat yaitu “Orang budiman bermurah hati terhadap orang lain, tetapi menuntut keras terhadap diri sendiri”.

Boleh dikatakan, memperlakukan orang lain dengan murah hati merupakan manifestasi dari orang yang memiliki standar moral yang cukup tinggi. Mengetahui kebaikan orang lain, kita harus sepenuhnya memberi dukungan dan pujian.

Sebaliknya jika melihat kekurangan orang lain, kita jangan merasa senang bahkan mencoba mencelakakan orang yang sedang dirundung kesusahan.

Terhadap kekurangan orang lain kita harus menunjukkan niatan yang baik, tidak boleh merasa senang melihat nasib buruk orang lain, juga harus semaksimal mungkin memberi bantuan, tidak seharusnya acuh, atau memperparah kesengsaraan orang lain.

Ketika sedang dalam keberhasilan hidup, juga jangan sampai lupa daratan, menjadi pongah karena merasa berjasa, seharusnya bersyukur atas segala rahmat dan bantuan orang lain yang diberikan kepada kita, membagikan tiga bagian jasa kepada orang lain.

Menyumbangkan suara aplus kepada orang lain, bukan berarti sengaja menyanjung diri orang lain, dan merendahkan diri sendiri, lebih-lebih bukan membual dan menjilat, bukan menyanjung dan mengambil muka, melainkan mengakui kesuksesan dan keunggulan orang lain.

Sebaliknya, jika tidak memiliki jiwa membantu orang lain mencapai keinginan, tidak mungkin kita bisa mengakui keberhasilan dan kemampuan dari orang lain. Ketika seseorang piawai dalam memberikan aplaus kepada orang lain, dia sendiri juga akan mendapatkan sorakan yang lebih banyak dari orang lain oleh karena apa yang telah dilakukannya.