DEWA PELINDUNG SETIAP SHE SHIO
Perjalanan nasib setiap manusia terus mengalami perubahan namun tidak terlepas dari nasib buruk dan nasib baik.
Manusia tidak sanggup berbuat banyak terhadap misteri besar perjalanan nasib, tetapi tahukah anda bahwa setiap orang yang terlahir ke dunia memiliki " Dewa Pelindung " ?
Maha guru Budhis bersabda "Asalkan setiap orang dengan setulus hati memuja, memuliakan : Dewa Pelindung " masing-masing maka kesehatan, kebijaksanaan ,karier, keluarga, hubungan asmara, nama dan kedudukan, berkah dan kebajikan beserta rezeki akan mengalami perubahan yang nyata, segala urusan menjadi lancar dan sukses.
Berikut adalah Dewa Pelindung dari setiap shio :
SHIO TIKUS : KWAN IM PHU SA / BODHISATTVA AVALOKITESVARA
Beliau identik dengan perwujudan dari Budha Avalokitesvara.
Oleh sebab itu Kwan Im adalah Bodhisatva yang melambangkan kewelas-asihan dan penyayang. Di negara Jepang, Kwan Im Pho Sat terkenal dengan nama Dewi Kanon. Dalam perwujudanNya sebagai pria, Beliau disebut Kwan Sie Im Pho Sat. Dalam Sutra Suddharma Pundarika Sutra (Biauw Hoat Lien Hoa Keng) disebutkan ada 33 (tiga puluh) penjelmaan Kwan Im Pho Sat. Sedangkan dalam Maha Karuna Dharani (Tay Pi Ciu / Ta Pei Cou / Ta Pei Shen Cou) ada 84 (delapan puluh empat) perwujudan Kwan Im Pho Sat sebagai simbol dari Bodhisatva yang mempunyai kekuasaan besar.
Altar utama di Kuil Pho Jee Sie (Pho To San) di persembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perwujudan sebagai “Budha Vairocana”, dan di sisi kiri atau kanan berjajar 16 (enam belas) perwujudan lainnya. Perwujudan Beliau di altar utama Kim Tek Ie*), salah satu Kelenteng tertua di Indonesia adalah King Cee Koan Im (Koan Im Membawa Sutra Memberi Pelajaran Buddha Dharma Kepada Umat Manusia. Disamping itu, terdapat pula wujud Kwan Im Pho Sat dalam Chien Chiu Kwan Im / Jeng Jiu Kwan Im / Qian Shou Guan Yin. (Kwan Im Seribu Lengan / Tangan) sebagai perwujudan Beliau yang selalu bersedia mengabulkan permohonan perlindungan yang tulus dari umatNya. Julukan Beliau secara lengkap adalah Tay Cu Tay Pi, Kiu Kho Kiu Lan, Kong Tay Ling Kam, Kwan Im Sie Im Pho Sat.
SHIO KERBAU dan MACAN : XU KONG ZANG PHU SA / BODHISATTVA AKASAGARBHA
Akasagarbha Bodhisattva Mahasattva ( Xu Kong Zang 虛空藏 ) memiliki Mahamaitrikarun
Bagi mereka, Akasagarbha Bodhisattva Mahasattva adalah mentari yang menerangi gelapnya pandangan salah dari avidya. Merupakan Guru Agung yang melenyapkan parajika. Mampu mencabut panah keraguan dan mampu memulihkan insan yang termasuk dalam golongan tidak mampu mendalami Dharma dengan baik.
“Wahai putera yang berbudi, jika ada insan yang melanggar parajika, mematahkan akar kebajikan dan akan terjerumus ke neraka, tiada tempat berlindung dan telah dicampakkan oleh guru-guru, ketahuilah bahwa Akasagarbha Bodhisattva mampu mengentaskannya
Akasagarbha Bodhisattva merupakan tangga pembebasan menuju alam surga. Beliau mampu menyadarkan insan yang diliputi keserakahan , kebodohan, keraguan dan kekacauan dalam batinnya.” “Insan yang dipenuhi kebencian dan kegelapan batin, yang suka memfitnah tiada hukum karma, tidak takut terhadap buah karma yang akan datang, tanpa bosan selalu serakah dalam menginginkan segala sesuatu, suka iri dan dengki, tiap hari selalu melakukan sepuluh perbuatan jahat, Aksagarbha Bodhisattva Mahasattva mampu menyingkirkan dosa berat itu semua, bagaikan sebuah kendaraan besar mampu mengangkut dewa dan manusia pada jalan pembebasan .” “Wahai putera berbudi, oleh karena itulah para dewa dan manusia sepatutnya memberikan penghormatan dan pujana kepada Akasagarbha Bodhisattva Mahasattva.”
Kemudian, Maitreya Bodhisattva Mahasattva bertanya kepada Sang Buddha , “Baghavan, Saya ingin menanyakan mengenai pelanggaran parajika . Bila ada insan yang melanggar dosa tersebut, akar kebajikannya akan terbakar , terjerumus kedalam alam rendah , tersingkir dari alam yang tenteram. Selamanya kehilangan kesempatan untuk menikmati kesenangan di alam surga. Namun kenapa Akasagarbha Bodhisattva Mahasattva, mampu menyucikan para insan yang demikian itu, supaya mereka dapat kembali menikmati berkah di surga ?”
SHIO KELINCI : WEN SHU PHU SA / BODHISATTVA MANJUSRI
Menurut pemahaman Buddhisme Mahayana, Bodhisattva Manjusri diwujudkan sebagai sosok Bodhisattva yang memegang sebatang pedang kebijaksanaan (perlambang pemutus kekotoran batin) dan mengendarai singa berbulu emas (simbol keperkasaan menaklukkan kekuatan jahat), kadang kala dilukiskan juga dalam kondisi duduk di atas bunga teratai (melambangkan kemurnian).
Dalam Sutra Avatamsaka, Bodhisattva Manjusri dikenal sebagai salah satu dari Tiga Makhluk Suci Avatamsaka, yakni: Bodhisattva Manjusri (kiri), Buddha Sakyamuni (tengah) dan Bodhisattva Samantabhadra (kanan). Dalam Buddhisme Tiongkok, terdapat beberapa versi dalam penyebutan nama Bodhisattva Manjusri, di antaranya adalah Wenshushili-Pus
SHIO NAGA dan ULAR : PU XIAN PHU SA / BODHISATTVA SAMANTABHADRA
NAMA Bodhisattva Saman tabhadra dari bahasa Sansekerta yang artinya Pribadi Maha Agung Yang Layak Memperoleh Penghormatan Secara Univer sal. Atau Pribadi Maha Agung yang diharap-harapka
Beliau adalah tokoh orang Su ci-nya umat Buddha Mahayana, yang bermanifestasi secara uni versal di semua Tanah Buddha. Dan yang telah melaksanakan Sumpah Maha Suci-nya dengan kesuksesan yang bestir.
Di Dunia Saha, Beliau bekerjasama dengan Bodhisattva Manjusri sebagai Pembantu Utama Hyang Buddha Sakyamuni. Seperti yang tertulis di dalam teks kitab suci agama Buddha, Bodhisattva Manjusri diceritakan mengendari seekor Singa, dan mendampingi Hyang Buddha Sakyamuni di sebelah kirinya. Sedangkan di sebelah kanannya adalah Bodhisattva Samantabha dra, yang diceritakan mengen darai seekor Gajah Putih.
Bodhisattva Manjusri sendiri melambangkan Intelegensi, Kebi jaksanaan dan lulusnya seseorang dalam menempuh ujian dalam kehidupan, dan memperoleh ijazah- spiritualtingka
Di dalam kegiatan pembinaaan diri, Bodhisattva Samantabhadra menggarisbawahi
Bodhisattva Samantabhadra telah mempraktekkan jalan ke Bodhisattva-an di masa-masa yang lampau di dalam banyak kalpa-kalpa itu, mencari semua kebijaksanaan. Dan telah melaksanakan Sumpah Maha Sucinya yang tak terbatas, untuk membebaskan penderitaan bagi sernua makhluk hidup. Beliau dianggap sebagai suatu model bagi umat Buddha Mahayana dalam belajar, meniru, melaksanakan dan membina diri melalui Jalan KeBodhisattvaa
Sumpah Suci
DALAM Kitab Suci agama Buddha Sutia Avatamsaka dituliskan, bahwa Beliau telah menasehati dan mengajak orang-orang untuk mem bina diri. Memperkembangka
Adapun kesepuluh Sumpah Suci itu adalah : (1) Untuk memuja dan menghormati semua Buddha, (2) Untuk memuji Hyang Tathagata, (3) Untuk mempelajari dan meningkatkan Sesaji Suci, (4) Un tuk belajar menyesal atas perbuatan-perb
Dengan didasari oleh sepuluh Sumpah Suci tersebut, Bodhisattva Samantabhadra menasehati clan mengajak makhluk-makhluk
SHIO KUDA: TA SHE CE PHU SA / BODHISATTVA MAHASTAMAPRAPTA
Nama Bodhisattva Mahasthamaprapt
Cahaya Kebijaksaan Beliau itu mendominasi secara universal dan menyebabkan makhluk-makhluk
Di tanah suci yang para penghuninya dapat menghayati kehidupan dengan memperoleh berkah keselamatan (dari Tuhan Yang Maha Esa) dan kebahagiaan yang paling tinggi yang diperintah oleh Hyang Buddha Amitabha, terdapat dua Bodhisattva yang memperoleh kehormatan. Yang satu adalah Bodhisattva Avalokitesvara,
Kedua Bodhisattva ini adalah pembantu utama dari Buddha Amitabha. Demikianlah, di Tanah Suci (Surga Sukhavati), Buddha Amitabha dan dua orang Bodhisattva yakni Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahastamaprapta
Bodhisattva Mahastamaprapta
Pada zaman yang akan datang, Bodhisattva Mahasthamaprapt
Menurut Kitab suci Agama Buddha yang dinamai Sutra Shurangama, Bodhisattva Mahasthamaprapt
Pikiran Beliau telah dituangkan didalam kalimat sebagai berikut : ” Karena Sang Buddha telah memiliki belas kasihan yang sangat mendalam kepada semua makhluk hidup, maka para Tathagata yang menghuni di sepuluh penjuru mata angin itu selalu memikirkan semua mahkluk pula. Apabila mahkluk-makhluk
Ajaran Bodhisattva Mahasthamaprapt
Pintu Dharma ini telah diterima oleh umat Buddha Mahayana Sekte Tanah Suci sebagai aturan penting untuk diikuti.
SHIO KAMBING dan MONYET : TA RE RU LAI FO / BODHISATTVA MAHAVAIROCANA
Wairocana disebut juga Wairochana atau Mahāwairocana; Sanskerta : वैरोचन, Bengali : বৈরোচন, China : 大日如來 Dàrì Rúlái or 毘盧遮那佛 Pílúzhēnàfó , Korea : 비로자나불 Birojanabul or 대일여래 Daeil Yeorae, Jepang : Dainichi Nyorai, 大日如来; Tibet : རྣམ་པར་སྣང་མཛད།
Dalam konsep Lima Buddha Kebijaksanaan mahzab Vajrayana, Wairocana terletak di tengah. Pasangannya adalah Tara putih (untuk setiap dhyani Buddha terdapat pasangan Buddha perempuan).
Mahavairocana Tantra berbicara tentang mengetahui pikiran Anda karena benar-benar adalah, itu berarti bahwa Anda adalah untuk mengetahui keadaan alami yang melekat pada pikiran dengan menghilangkan terpecah menjadi subjek yang mengamati dan benda dirasakan yang biasanya terjadi di dunia dan adalah salah dianggap nyata. ia mendefinisikan kekosongan (sunyata) sebagai suchness (tathata) dan mengatakan suchness itu adalah sifat intrinsik (svabhava) dari pikiran yang Pencerahan (Bodhi-citta).
SHIO AYAM : PU TONG CUN PHU SA / ARYAACALANATHA
Ia memiliki kebajikan berupa belas kasih agung, sehingga menampilkan dirinya dengan tubuh berwarna biru tua. Ia memiliki kebajikan berupa meditasi ketenangan, oleh karena itu, duduklah ia di atas sebongkah batu Vajra. Ia memiliki kebijaksanaan agung, karena dimanifestasika
Ia memegang pedang kebijaksanaan agung untuk memusnahkan lobha, dosa dan moha (keserakahan, kebencian, dan kebodohan). Ia memegang tali samadhi untuk mengikat mereka yang sulit dibawa [menuju jalan Dharma]. Ia adalah Dharmakaya yang tanpa ciri, identik dengan alam semesta [yang luas tak terbatas] itu sendiri. Sehingga ia tidak memiliki tempat kediaman di manapun juga. Tempat tinggalnya hanyalah di dalam pikiran para makhluk.
Pikiran dan kecenderungan ( hati ) para makhluk adalah begitu beraneka-ragamn
SHIO ANJING dan BABI : AMITHOPO / BODHISATTVA AMITABHA
Memperbincangka
A Mi Tuo Fo adalah Buddha yang merintis Dunia Sukhawati Barat. Nama Sansekerta dari A Mi Tuo Fo adalah Buddha Amitabha, yang bermakna : Terang Yang Tiada Tara, Usia Yang Tidak Terbatas.
Buddha Amitabha kecemerlanganny
Di dalam Kelenteng, seperti di 金德院 Jin De Yuan {Kim Tek Ie} ini, Buddha Amitabha ditampilkan bersama dengan 釋迦牟尼佛 Shi Jia Mou Ni Fo { Hok Kian = Sek Ka Mo Ni Hud } Buddha Sakyamuni, dan 藥師佛 Yao Shi Fo { Yok Su Hud } Buddha Bhaisajya Guru. Mereka bertiga disebut 三尊大佛 San Zun Da Fo {Sam Cun Tai Hud } atau lebih terkenal dengan sebutan 三寶佛 San Bao Fo { Sam Po Hud } atau Tri Ratna Buddha.
Seperti kita ketahui dalam Buddhisme yang disebut Tri Ratna adalah 佛Buddha, 法 Dharma & 僧 Sangha. Buddha adalah orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna, Dharma adalah ajaran-ajaran suci Sang Buddha, & Sangha adalah persaudaraan suci para Bhikkhu/
Maaf sebelumnya, Saya sarankan, anda tak perlu mencari Tabib, Dukun atau Suhu, karena dapat mengurangi rejeki anda, banyak yang mengaku Tabib / Dukun / Suhu.... Ujung-Ujungnya Cari Duit / UUD.
Semoga bermanfaat Untuk Kebenaran dan Kebajikan Umat Serta Semua Makhluk
SELAMAT MEMBACA DENGAN SEKSAMA DAN TIDAK PERLU MENCARI TABIB / DUKUN / SUHU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar