Translate

Kamis, 10 Desember 2015



Pelajaran Dalam Hidup
Hidup memang tidak mungkin terlepas dari Kesulitan Hidup
Sang Buddha pun pernah mengatakan bahwa hidup adalah :
Rangkaian dari Perbuatan Baik dan Buruk yang sudah kita lakukan, sejak masa lampau hingga saat sekarang.
Sejak lahir di dunia sampai saat ini, kita sudah menghadapi banyak kejadian, ada yang menyenangkan dan ada yang menyusahkan hati.
Nasib orang pun berbeda-beda, bahkan nasib dua orang anak kembar pun berbeda, inilah yang dikatakan sebagai Karma.
Setiap orang memiliki Karma masing-masing yang sudah ada dalam dirinya sejak beribu-ribu bahkan berkalpa-kalpa waktu yang lalu.
Sebagai orang yang percaya dengan ajaran Sang Buddha, sudah seharusnya menyadari hal ini, bahwa setiap orang memiliki N
asib dan Karma yang berbeda-beda.
Setelah menyadari adanya perbedaan Karma pada masing-masing orang, maka tidaklah mengherankan mengapa keadaan hidup kita tidak ada yang mutlak sama.
Ada yang lahir di keluarga kaya, miskin, ada yang lahir dalam keluarga pemarah, dan ada yang lahir dalam keadaan negara yang kacau balau, dan penuh dengan kebencian di antara orang-orang sekitarnya.
Dalam hidup ini kita tidak dapat lari dari Karma kita sendiri, karena Karma itu akan terus ada dalam diri kita sampai kapan pun juga, kecuali jika kita mau merubah Karma Buruk itu menjadi Karma Baik dan jika kita mau / berani untuk merubah kecenderungan sifat kita yang buruk.
Kita bisa merubah kesulitan yang ada sebagai obat yang dapat menyembuhkan, asalkan kita mau / berani menghadapi dan menyadari kesesatan jiwa kita, untuk kemudian berjuang merubahnya.
Setiap orang memiliki kecenderungan jiwa masing-masing, ada orang yang sejak kecil tidak pernah merasa puas dan selalu serakah, ada orang yang sejak kecil selalu memikirkan kepentingan orang lain, dan ada juga orang yang memiliki kecenderungan untuk marah setiap saat.
Kecenderungan jiwa setiap orang bisa dilihat dari caranya menerima masalah, caranya menghadapi masalah dan juga caranya memandang hidup.
Kecenderungan jiwa orang yang serakah adalah hanya memikirkan dirinya sendiri, demi kepuasannya sendiri, tanpa memikirkan orang lain, baginya hidup adalah untuk kesenangan pribadi dan orang lain adalah sarana untuk memenuhi kesenangannya.
Sebagai seorang yang percaya dengan ajaran Buddha, kita selalu dianjurkan untuk welas asih dan memikirkan kesulitan orang lain.
Istilah Maitri Karuna dalam ajaran Buddha (Mencabut penderitaan orang lain dan memberikan Kebahagiaan), pada dasarnya menjadi pegangan kita untuk bersikap dalam hidup ini.
Buddha tidak pernah berhenti memikirkan orang lain, sekalipun Buddha sedang mengalami kesulitan.
Sekarang coba kita ingat kembali bagaimana sikap kita selama ini, pada umumnya kita seringkali merasa hidup kita yang paling sulit, hidup rasanya sangat berat dan kita tidak henti-hentinya memikirkan kesulitan diri sendiri.
Padahal jika kita melihat sekeliling kita, masih banyak yang lebih sulit, bukankah itu menandakan kalau hidup kita masih sangat berarti, masih banyak orang lain yang perlu kita tolong dan kita berikan kebahagiaan.
Dalam ilmu Psikologi, juga ada satu teori yang membahas cara-cara menghadapi kesulitan yang rentan dengan stress bagi jiwa, yaitu :
Jika kita ingin mengurangi beban dalam jiwa, baik itu kesulitan ekonomi, masalah sekolah, putus pacar, dan sebagainya, ada baiknya jika kita berhenti sejenak memikirkan tentang kesulitan kita.
Kemudian kita mencoba menyadari kesulitan apa saja sebenarnya yang sedang kita alami, dan mencoba melihat kesulitan orang lain, baik yang kita kenal maupun tidak.
Dengan mencoba bersikap realistis dan sadar bahwa di dunia kita tidak sendiri dan bukan kita saja yang mengalami kesulitan, beban akan sedikit berkurang dan kesulitan dapat kita hadapi dengan tenang.
Selain itu ada juga penelitian seorang psikolog Amerika yang menemukan bahwa :
Kesulitan hidup akan terasa tidak berat lagi ketika kita berusaha untuk membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan.
Teori memang tidak semudah praktek pada kenyataannya, tetapi apa salahnya jika kita mulai berani untuk menghadapi kenyataan hidup, kenyataan bahwa hidup itu memang tidak mungkin terlepas dari kesulitan.
Kesulitan itu muncul ketika kita tidak bisa menerima kenyataan yang terjadi dengan kenyataan yang kita inginkan.
Jadi, jangan takut untuk menjalani hidup ini meskipun kesulitan terus menerjang kita.
Namaste Sotthi Hontu...
Salam Sejahtera dan Selamat Pagi...
Semoga Bermanfaat...
Semoga Semua Makhluk Berbahagia...
Sadhu... Sadhu... Sadhu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar