Translate

Selasa, 01 Desember 2015



Jodoh dan Pernikahan adalah takdir Tuhan

Dahulu kala ada seorang pemuda, yang telah berjanji untuk menikah dengan calon istrinya pada suatu hari, bulan dan tahun. Setelah tiba pada hari yang telah dijanjikan tersebut, calon istrinya malah telah menikah dengan orang lain. Pemuda itu merasa terpukul berat, lalu jatuh sakit tak kunjung sembuh. Keluarganya berusaha semampunya dengan menggunakan berbagai cara pengobatan, namun tak bisa berbuat banyak, bahkan napasnya tersengal-sengal.

Pada saat yang demikian, lewatlah seorang biksu dalam perjalanannya, dan setelah mengetahui keadaan pemuda itu yang sebenarnya, lalu biksu tersebut memutuskan untuk mencerahkannya sejenak. Si biksu lalu masuk ke kamar pemuda tersebut, dan mengeluarkan sebuah cermin dari dadanya kemudian menyuruhnya untuk melihat cermin tersebut.

Si pemuda itu melihat lautan yang luas dan melihat seorang wanita yang mengalami kebutaan sedang tergeletak di atas pantai dan bergeming sedikit pun juga. Seseorang lewat, memandang sekilas menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian pergi, lalu datang lagi seseorang kemudian melepaskan pakaiannya dan menyelimuti mayat wanita itu lalu pergi, dan datang lagi seseorang menuju ke sana kemudian menggali sebuah lubang, lalu dengan hati-hati menguburkan mayat wanita tersebut di tanah.

Si pemuda yang sedang sakit itu tidak mengerti makna dari semua yang dipandangnya. Biksu lalu menjelaskan dan berkata : " Wanita yang berada di pantai itu adalah calon istrimu pada kehidupan sekarang. Kau adalah orang kedua yang melewati jalan itu dan yang pernah menutupi dengan sepotong pakaian. Dia bercinta kasih dengan kau pada kehidupannya sekarang, hanya karena untuk membalas sebuah budi baikmu. Namun, pada akhirnya orang yang harus dibalas budinya seumur hidup adalah orang terakhir yang menguburnya dan orang terakhir itu adalah suaminya yang sekarang." Pemuda itu tiba-tiba sadar dengan apa yang telah terjadi! Dan penyakitnya juga segera sembuh!

Begitulah yang namanya jodoh ( Pertalian yang ditakdirkan) tidak bisa dipaksakan, jika memang milik Anda, maka cepat atau lambat pasti akan menjadi milik Anda. Dan jika memang bukan milikmu, tetap tidak akan bisa Anda miliki biar bagaimanapun cara Anda untuk mengusahakannya. Jodoh yang terpenting di dalam dunia fana tentu saja adalah jodoh suami-isteri yang “ Sekali menggandeng tangan si dia, selalu bersamanya sampai hari tua ”...

Banyak orang kemungkinan pada mengira perjumpaannya dengan sang kekasih murni termasuk kebetulan. Sedangkan di dalam Dunia Reinkarnasi, Dunia Fana hanyalah sebuah Panggung Raksasa, detail sandiwaranya sudah diatur sedemikian cermatnya, segala perjumpaan yang nampaknya terlihat serba kebetulan semuanya adalah rekayasa yang cerdik dari naskah sandiwara.

Setiap orang pada mendambakan kebahagiaan dalam percintaan juga menginginkan Pernikahan yang Indah dan Sempurna. Sedangkan di dalam Dunia Reinkarnasi, segalanya sudah diatur dalam pengaturan Sebab Akibat, yang maksudnya kalau dia adalah milik Anda tidak bakal bisa ditolak, bukan milik Anda juga tak bisa diminta..Dalam Bahasa Hokkian : Co Ang bo Ui Liau Sio Kiam Ceh yang artinya Orang yang berjodoh menjadi suami istri karna ada hutang budi mau pun hutang dendam..

Tak peduli bagi yang mengharap dapat menemukan cintanya maupun bagi yang berharap menjumpai orang yang sungguh-sungguh mencintai dirinya, di dalam dunia yang bereinkarnasi, cinta hanyalah metode membalas budi-kebaikan / En「恩」 pada kehidupan masa kini untuk kehidupan masa lampau.

Orang barat menyatakannya dengan cinta / Ai 「愛」, sedangkan orang Tionghoa menyatakannya dengan En Ai 「恩愛 = cinta untuk membalas budi-kebaikan masa lalu」. Satu aksara En 「恩」sudah mengutarakan inti pokok dari cinta / Ai 「愛」, juga memberi muatan makna kepada aksara di belakangnya. En 「恩」di depan, Ai 「愛」di belakang, ada En dari kehidupan masa lampau, akan tersimpul jodoh pada kehidupan masa sekarang, barulah terbentuk pernikahan yang bahagia sempurna.

Namun demikian jodoh / Yuan 「緣」 juga tidak semuanya berbahagia, seperti halnya ada budi tentu ada dendam, maka itu terdapat jodoh yang bajik dan jodoh yang buruk. Banyak pernikahan yang malang, dipandang secara lebih luas yakni kehidupan yang malang, dipandang dari dunia reinkarnasi, semuanya adalah ditentukan oleh sebab jodoh / Yin dan Yuan 因緣.

Mengurai Dengan Baik Budi Dan Dendam :

Teori takdir pertemuan kadangkala bisa menimbulkan perdebatan tentang fatalisme. Sesungguhnya, meski pada dewasa ini dimana orang hanya mempercayai perjuangan individu, juga tidak banyak orang yang sungguh-sungguh percaya dirinya bisa lepas dari takdir.

Falsafah perjuangan mendidik orang membalas gigi dengan gigi, alhasil membuat orang terjerumus tanpa ampun lagi ke dalam takdir yang semakin berbahaya dan mematikan.

Di dalam mata bijak reinkarnasi, takdir/Su Ming 「宿命」bukannya bersikap pasrah, juga bukannya semacam ketidak-berdayaan terhadap nasib.

Orang yang mempercayai takdir, bisa bersikap sabar pada saat berhadapan dengan penderitaan, dan bersikap bersyukur dikala berhadapan dengan kemujuran.

Dengan adanya takdir di dalam reinkarnasi, hukum Tuhan baru memperoleh keadilan, sedangkan takdir pertemuan, siapa takut dengan jodoh buruk, bukankah itu peluang untuk mengurai secara bajik budi - dendam ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar