Translate

Selasa, 01 Desember 2015

Namaste Sotthi hontu

cara kerja karma dibagi menjadi:
1. Karma yang menyebabkan kelahiran
Pada saat kelahiran, seseorang tidak dapat menentukan sendiri agar
dapat lahir dengan bentuk tubuh tertentu, jenis kelamin tertentu dan
sebagainya. Apa yang didapat pada saat kelahiran adalah mutlak buah
karma yang telah pernah diperbuat dalam kehidupan sebelumnya.
Lahir sebagai lelaki atau wanita, lahir sempurna atau cacat adalah
hasil kerja karma yang melahirkan berdasarkan timbunan karma baik
maupun buruk yang dimilikinya.

2. Karma yang mendukung buah karma yang tengah dialami .
Kerja karma jenis kedua ini adalah memberikan tambahan atas karma
yang muncul pada saat kelahiran. Apabila seorang anak lahir dengan
lebih banyak memiliki karma baik sehingga ia mempunyai bentuk tubuh
indah, sehat, ganteng / cantik dan sempurna maka karma yang
mendukung memberikan nilai tambah lagi yaitu misalnya ia lahir dalam
keluarga kaya raya, keturunan yang terhormat dan seterusnya.
Sebaliknya, anak yang lahir dengan timbunan karma buruk yang cukup
banyak sehingga ia memiliki tubuh cacad, wajah buruk maka akan
ditambah pula dengan kelahirannya di keluarga pra sejahtera, kondisi
keluarga yang amburadul. Inti kerja karma ini adalah jika seseorang
lahir bahagia maka akan ditambah kebahagiaannya; bila saat lahir
sudah menderita maka ditambah pula penderitaannya.

3. Karma yang mengurangi buah karma yang sedang dialami
Kehidupan bahagia dan tambah bahagia serta mereka yang menderita
semakin menderita ternyata masih dapat diperbaiki. Kebahagiaan
dapat ditingkatkan dan penderitaan dapat dikurangi. Inilah yang
menjadi tugas karma jenis ini. Namun, tugas tersebut harus
dilaksanakan sendiri. Artinya, mereka yang ingin tambah bahagia dan
menghindari penderitaan harus mampu melakukan perbuatan baik.
Pengertian tentang cara kerja karma jenis inilah yang akan dapat
memberikan makna dalam kehidupan. Orang akan terdorong untuk
melakukan kebajikan karena menyadari bahwa buah kebahagiaan
akan dialami sendiri. Sebaliknya bila ia mengalami kesulitan, ia tidak
akan putus asa karena sadar bahwa ia sendirilah yang dapat
mengubah tangis menjadi tawa. Dari sinilah semangat hidup dapat
dibangkitkan.Dari sini pula dibangkitkan kelebihan manusia sebagai
penentu suka duka hidupnya sendiri. Tidak akan ada kekecewaan di
kala menderita; tiada kesombongan di kala suka karena orang telah
menyadari bahwa segala suka dan duka yang dialami adalah hasil
perbuatannya sendiri.

4. Karma yang memotong karma yang menyebabkan kelahiran
Perubahan yang sangat drastis akibat perbuatan sendiri dapat
menimbulkan jalan hidup yang bertentangan dengan karma yang
dialami sewaktu dilahirkan. Seseorang yang sempurna tubuhnya dan
lahir dari keluarga bangsawan namun ia suka mabuk-mabukan akan
dapat mengakibatkan dia menderita selamanya, misalnya apabila ia
mengalami kecelakaan lalu lintas yang berakibat cacad seumur hidup.
Dengan demikian,, hilang kesempurnaan tubuhnya dan tidak ada lagi
arti keturunan bangsawan yangdimilikinya. Sebaliknya orang yang
buruk wajahnya dan lahir di keluarga miskin, namun ia rajin dan penuh
kejujuran maka ia dapat memperoleh kepercayaan dari atasannya
untuk jabatan penting tertentu dalam suatu perusahaan, misalnya.
Jabatan penting yang dipercayakan kepadanya akan dapat
memperbaiki kondisi ekonominya yang semula sulit. Jabatan itu juga
menyebabkan ia menjadi orang terhormat yang bertolak belakang
dengan keadaan yang dialaminya sewaktu ia dilahirkan.
Dengan mengerti cara kerja karma di atas, maka segala perbuatan baik dan buruk yang kita lakukan adalah termasuk dalam jenis karma kelompok ketiga: Karma yang mengurangi buah karma yang sedang dialami. Apabila banyak perbuatan baik yang kita lakukan, maka kebahagiaan dapat terus ditingkatkan dan penderitaan dapat dikurangi. Sedangkan perbuatan jahat harus dihindari karena akan dapat menurunkan kebahagiaan dan meningkatkan penderitaan yang tengah dialami.
semoga sang tiratana selalu ada dalam hati dan kesadaran kita

dikutip dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar