Translate

Senin, 19 Oktober 2015

karma yang berbuah dari kehidupan yang ketiga dan seterusnya (Aparapariyavedaniya Karma)

Aparapariyavedaniya karma ~ karma yang berbuah dari kehidupan yang ketiga dan seterusnya.

Contoh :
~ sang buddha menyempurnakan parami selama empat asankheyya ( tahun yang tak terhitung ) dan seratus ribu kappa. Beliau menikmati akibat yang baik dari perbuatan baiknya ( kusala kamma ) tersebut sepanjang perjalanan menuju kebuddhaan dan akhirnya menjadi samma sambuddha dengan dukungan karma karma tersebut. Karena akusaka kamma yang pernah dilakukan sang buddha, pada kehidupan lampaunya, beliau harus menderita sakit dsb, bahkan dikehidupan terakhirnya sebagai buddha.

~ monggalana siswa utama sang buddha, paling dikenal karena kekuatan abhinna ( kekuatan batin ) yang dimilikinya. Beliau sanggup mengoncangkan istana vejayenta raja dewa sakka dengan jari kakinya yang besar, menjinakkan raja naga nando pananda. Tetapi tetap saja tidak dapat melarikan dirj dari dipukuli hingga mati oleh lima ratus penjahat dikehidupan terakhirnya. Tidak dapat lolos dari karma, mengapa ?
Dikota rajagaha terdapat pertapa ( heretic ) mengadakan rapat. Apakah kalian tahu, gaotama mendapat banyak dana adalah karena monggalana. Dia pergi kesurga dan bertanya kepada dewa dewi perbuatan baik apa yang mereka perbuat sehingga membuahkan kemewahan surgawi. Yang dikatakan para makhluk surga diceritakan oleh monggalana. Kemudian dia pergi ke alam apaya ( alam rendah ) dan bertanya kepada hantu dan penghunj neraka, perbuatan apa yang mereka lakukan yang membuat mereka menderita, mereka menjawab dan jawaban mereka diceritakan kembali oleh monggalana kepada manusia. Sehingga manusia percaya kepada karma dan hasilnya membuat mereka menghormati kepada sang buddha lebih dari sebelumnya. Jika kita membunuh monggalana, semua dana akan datang ke kita. Apakah kalian setuju untuk membunuh monggalana? .

Mereka mengumpulkan ribuan koin dan memberi uang kepada lima ratus penjahat, meminta mereka membunuh monggalana. Mereka pergi kebukit isigali dan mengepung vihara monggalana yang terletak dilereng batu kalasila. Monggalana mengetahui hal ini dan dengan mudah pergi dengan kekuatan supranaturalnya. Tiga bulan berlalu, monggalana merenungi perbuatan buruk berat yang diperbuatnya karena melakukanb pembunuhan terhadap orang tuanya dikehidupan lampaunya akan segera membuahkan hasilnya lagi. Beliau tidak dapat menghentikannya dengan kekuatan supranaturalnya. Jadi beliau tidak lagi mencoba untuk menghindar. Para penjahat menangkap beliau dan memukulinya dengan tongkat hingga semua tulang hancur menjadi serpihan kecil. Mereka berpikir sang kepala bhikkhu telah meninggal. Mereka membuangnya kesemak semak dan pergi.

Monggalana mengembalikan semua bagian bagian tubuhnya dengan kekuatan jhana ( pencapaian hasil meditasi ) dan terbang kepada buddha melalui angkasa. Beliau memberikan penghormatan kepada sang buddha dan berkata "yang mulia, tolong izinkan saya pergi dan merealisasi nibbana" . kemana kamu akan pergi untuk merealisasi nibbana? Ditempat bernama kalasila. Anakku monggalana, berikan dhamma desana kepadaku dan pergilah ketempat yang kamu inginkan. Monggalana memberikan penghormatan kepada sang buddha dan terbang kelangit setinggi kurang lebih setinggi dua pohon kelapa. Beliau melakukan hal yang sama dengan melakukan penghormatan kepada sang buddha kemudian terbang keketinggian tiga pohon kelapa, empat, lima, enam, tujuh dan beliau tetap diudara dan memperlihatkan berbagai kekuatan supranatural. Kemudian beliau memberikan dhamma desana, melakukan penghormatan kepada sang buddha dan pergi ketempat kediamannya kalasila. Disana beliau meninggal dan merealisasi nibbana. Tidak ada seorang pun yang mampu lolos dari berbuahnya karma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar