Translate

Senin, 26 Oktober 2015

MAKNA KITAB SUCI GIOK LEK ( Bab 2 )
II. COH KANG ONG

Raja Giam kun yang kedua.

Kraton dimana Coh kang ong berkuasa letaknya diluar lautan besar, arahnya juga ke timur, pegang kuasa atas orang-orang yang berdosa melakukan berbagai macam kejahatan yang beraneka ragam bentuknya seperti :
1. Menculik anak, menipu laki atau perempuan yang belum dewasa lalu dijual untuk dijadikan budak.
2. Merebut dan menguasai harta benda orang lain.
3. Berhati culas dan punya maksud jahat misalnya merusak mata, kuping atau membuat buntung kaki tangan orang lain.
4. Menjadi dokter atau tabib gadungan menjual obat palsu demi mengeruk keuntungan pribadi dosa yang satu ini teramat berat.
5. Memungut anak perempuan dijadikan babu setelah dewasa tidak diizinkan menikah, sehingga masa remajanya terbuang percuma, hal-hal yang sering dianggap sepele ini juga ada sanksinya.

Bagi mereka yang melakukan kesalah-kesalahan seperti tersebut diatas akan diusut perkaranya, setelah jelas persoalannya baru akan dijatuhi hukuman, petugas yang menunaikan perintah akan menggusurnya ke dalam sidang, disini dosa kesalahannya akan dibeberkan dan berdasarkan undang-undang neraka yang berlaku diputuskan hukumannya.

Perlu dijelaskan lebih jau bahwa dikraton kedua ini Coh kang ong yang berkuasa dengan sebutan Wan cai dimana terdapat lima ratus Yu sun yang berkeliling letak satu dengan lain Yu sun jaraknya ada empat puluh dupa. Diluar lima ratus Yu sun ini masih terdapat pula enam belas neraka kecil. Sesuai dengan fungsi dan peranannya ke 16 neraka kecil ini mempunyai nama yang berbeda, yaitu :

Hek hun swa
Dalam neraka kecil yang pertama ini, arwah yang harus menjalan hukuman akan dicincang kaki tangannya, bila tiba saatnya akan menghembus datang angin badai yang membawa pasir hitam, begitu kencang dan derasnya angin berpasir ini, sehingga tubuh si terhukum tak karuan lagi bentuknya, sekujur badan penuh luka-luka, bayangkan saja betapa derita siksa yang dialaminya. Usai disiksa disini masih harus masuk neraka kecil kedua.

Pun sai ni
Sesuai namanya lumpur kencing dan najis. Dalam keadaan badan penuh luka terkena pasir hitam, dineraka kedua ini si terhukum dicemplungkan kedalam lumpur kecing dan najis. Selama beberapa waktu lamanya ia direndam dalam lumpur itu, padahal betapa busuk baunya, setiba saatnya baru dikeluarkan dan harus menjalani siksa bentuk lain pula di neraka kecil ketiga.

Ngo jia
Dalam neraka kecil ketiga yang gelap ini terdapat lima jalan simpang, dibagian atas jalan setinggi leher manusia direntangkan kawat-kawat baja yang simpang siur. Begitu si terhukum masuk kesini ia tidak akan kuat bertahan duduk atau berdiri karena lantainya panas, didalam kegelapan dia tentu akan lari kian kemari mencari tempat yang aman namun setiap kali bergerak tentu lehernya terjirat kawat, begitu jatuh ia pasti hangus terbakar. Begitulah selama berada di neraka ketiga ini si terhukum akan jatuh bangun dan terjirat lehernya dalam kegelapan. Setelah habis tempo hukumannya baru dikeluarkan dan dimasukkan pula ke neraka kecil keempat.

Ki goh
Dalam keadaan tubuh luka kena pasir, bau busuk karena kencing dan najis, lalu terbakar dan melepuh di neraka kecil keempat yang juga gelap gulita ini, ia tidak disiksa secara badaniah, tapi dalam jangka waktu yang ditentukan ia tidak diberi makan dan minum. dalam keadaan lemas lunglai kembali ia diseret ke neraka kecil kelima.

Cou kai
Dalam keadaan lemas lunglai ini kembali tubuhnya dipanggang diatas bara yang berkoar hingga hangus.

Long hiat
Dalam keadaan lemas lunglai, tidak makan lagi tubuh penuh luka dan kotor sudah tentu luka-luka ditubuhnya itu akhirnya membusuk dan bernanah, saking lapar dan tak tertahankan lagi terpaksa ia menghirup darah dan nanah ditubuhnya sendiri.

Tang hu
Di neraka kecil ini terdapat banyak kawat tembaga yang besar berjajar, mereka yang dihukum disini dibakar sampai tubuhnya hangus lebur menjadi abu. Tapi ditempat ini ada malaikat yang bertugas, begitu tubuh si terhukum menjadi abu, dengan senjata wasiatnya ia dapat memulihkan tubuh si terhukum seperti sedia kala. begitulah secara ulang alik hukuman itu harus dilakoni hingga temponya habis.

To tong hu
Di neraka kecil ini juga dibentang banyak kawat-kawat kuningan bukan besar tapi kecil lagi halus, juga bukan dibakar tapi dipanasi seperti datangnya arus listrik yang bertegangan tinggi hingga siterhukum akan bergetar dan meronta-ronta saat arus panas itu dialirkan.

Tiat khai
hukuman ini masih terus berlanjut di neraka ke 9 disini terdapat gilingan besi. Semua pesakitan disini digilas dengan gilingan besi raksasa hingga tubuhnya hancur lebur dan gepeng. Tapi malaikat yang berdinas disini akan memulihkan kembali badan kasarnya, lalu digilas lagi hingga jatuh temponya.

Sui liang
Di neraka kecil ke 10 ini para pesakitan akan digantung dengan leher ditusuk kaitan besi yang bentuknya mirip kaitan dacing, ada pula yang ditusuk kakinya, pinggang, mulut atau perutnya, seusai menjalani hukuman disini, masih diseret keneraka kesebelas.

Ke siauw
Aneh adalah di neraka kesebelas ini banyak terdapat ayam-ayam jago, tapi bukan jago sembarang jago, karena paruh dan taji jago-jago ini ternyata sekeras baja dan tugas jago-jago ini adalah mematuki badan para pesakitan.

Si ho
Dalam neraka ke 12 ini terdapat sungai tapi air sungainya dari kapur putih tidak pernah mengalir, para pesakitan dicemplungkan ke sungai kapur dan ditenggelamkan sampai beberapa waktu lamanya.

Ciak ciat
Begitu ada pesakitan terhukum disini datanglah iblis-iblis jahat dengan bentuk dan tampang yang menakutkan lebih mengerikan lagi iblis-iblis ini membawa pedang besar. Ada pula yang membawa kapak, para pesakitan dibentangkan kaki tangannya, lalu satu persatu dibacok putus dan badannya terus dicincang hingga luluh. Namun malaikat yang berwenang disini mengembalikan badan kasarnya terus didorong ke neraka ke empat belas.

Kiam yap
Disini terdapat hutan pedang, tak terhitung banyaknya pedang-pedang runcing dan tajam yang ditata dengan ujungnya menghadap keatas pesakitan yang masuk disini langsung dilempar kedalam hutan pedang ini hingga tubuhnya tertembus pedang. Aneh adalah para pesakitan yang badannya luka tertembus pedang ini tidak mati namun dibiarkan tersiksa kenereka lima belas.
Dalam neraka kecil ini berkeliaran srigala-srigala kelaparan yang sengaja diciptakan dengan gigi dan taring setajam pisau, demikian pula cakarnya sekuat ujung tombak. Pesakitan yang dijebloskan dineraka ini menjadi rebutan kawanan srigala lapar itu, hingga yang sisa hanya tulang belulangnya, namun malaikat yang bertugas mengebutnya kembali menjadi sedia kala. Begitulah secara berulang-ulang tubuhnya dibiarkan menjadi santapan kawanan srigala.

Han ping
Air yang teramat dingin biasanya mengeras menjadi es berbeda dengan air dalam empang di neraka ke enam belas ini, dinginnya melebihi es tapi tidak beku. Bila pesakitan direndam dalam air empang ini, kawanan iblis lalu berjaga dengan ketat tiada satu pun para pesakitan yang bisa menongolkan hanya kepalanya sekalipun dipermukaan air.
Maka kalau manusia di dunia ini, lelaki atau perempuan suka membaca dan menganjurkan orang lain juga membaca Giok lek, atau buku yang ada padamu kau berikan kepada orang lain serta menyebar luaskan kitab suci ini. Atau bila melihat orang lain sakit, sering membelikan obat dan memberikan bubur atau nasi, membimbing si lemah dan membantu keluarga miskin, walau dahulu ia pernah berbuat salah dan berdosa, tapi kalau belakangan mau insyaf dan bertobat, maka jasa dan pahala berbuat baik itu dapat menebus dosa kesalahannya, malah bukan mustahil takaran kebaikannya akan menghimpas hukuman yang semestinya ia jalani.

Untuk ini perlu dianjurkan untuk lebih giat beramal, mencintai sesamanya terutama semua makhluk berjiwa, tidak sembarang membunuh atau menganiaya. Berilah petuah kepada anak-anak jangan membunuh serangga apapun, selama hidup dianjurkan untuk berbuat baik. Saat bertobat dan berjanji untuk berbuat baik yang paling tepat adalah tanggal 1 bulan 3 penanggalan imlek, tapi selanjutnya harus bersumpah pantang membunuh dan membebaskan atau melepaskan hewan dan ikan atau burung, kelak setelah meninggal arwahnya tidak usah masuk neraka yang penuh siksa derita, tapi boleh langsung menitis arwahnya kepada keluarga bangsawan atau keluarga dermawan di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar